Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia di Lokasi Kebakaran di Patuk Gunungkidul, Ini Kronologinya

Saat itu memang angin berhembus sangat kencang dari arah barat yang diduga membuat api kian cepat membesar.

dok.istimewa
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Seorang pria paruh baya, Sadiyo (60), warga Plosokerep, Kalurahan Bunder, Patuk, ditemukan meninggal dunia di lokasi kebakaran di wilayah Padukuhan Widoro Kulon RT 05 dan RT 07, Kalurahan Bunder, Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (2/11/2023). 

Ketua RT 07 Padukuhan Widorokulon, Kalurahan Bunder Patuk, Kapanewon Patuk, Wahyudi, mengatakan peristiwa tersebut bermula saat korban yang diduga sedang membakar sampah di lahan rumahnya.

Namun, api tiba-tiba membesar dan sulit dipadamkan.

"Kejadian (kebakaran) sekitar pukul 10.30 WIB. Itu (api) sudah membesar, saat saya datang sudah terlambat. Laporan warga ada yang membakar sampah, yaitu lahan milik korban. Kemungkinan korban yang membakar sampah di lahannya," terangnya pada Kamis (2/11/2023).

Dia menambahkan, saat itu memang angin berhembus sangat kencang dari arah barat yang diduga membuat api kian cepat membesar.

Warga yang panik berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, mulai dari air kran hingga memukul api menggunakan dahan.

"Sekitar pukul 12.00 WIB, api baru bisa dipadamkan. Warga awalnya mengira tidak ada korban. Namun usai kejadian, korban Sadiyo ini tidak kunjung pulang, dikira hilang. Lalu, warga pun mencari ke area lahan terbakar tadi. Ternyata korban ditemukan sudah telentang dan kaku. Tidak ada luka berarti, pakaian korban juga masih utuh dan tidak meleleh. Diduga korban terlalu banyak menghirup asap dan kemungkinan punya asma,"ungkapnya.

Melihat kejadian itu, kata dia, warga langsung menghubungi pihak kepolisian dan BPBD Gunungkidul untuk mengevakuasi korban. 

"Tadi setelah diperiksa petugas kepolisian Polsek Patuk, diantar ke BPBD Gunungkidul ke rumah duka,"terangnya. 

Sementara itu, untuk  luasan lahan yang terbakar masih dalam pendataan petugas. Sedangkan, titik api sudah berhasil dipadamkan. 

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Handoko, mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampai pada musim kemarau panjang ini.

Sebab, risiko terjadinya kebakaran sangat besar sekali.

"Kami sudah berulang kali mengingatkan warga untuk tidak membakar lahan saat ini. Musim kemarau yang panjang membuat api mudah membesar,"tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved