Pernikahan Unik di Kulon Progo Yogyakarta, Mempelai Ijab Kabul Naik Forklift

Sebanyak 7 pasang pengantin mengikuti Nikah Massal yang digelar oleh Forum Taaruf Indonesia (Fortais) di Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo, Kulon

|
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Prosesi Ijab Kabul yang dilakukan salah satu pasangan peserta Nikah Massal, di mana mereka duduk di Forklift. Kegiatannya juga berlangsung di sebuah pabrik. 

Sebanyak 7 pasang pengantin mengikuti Nikah Massal yang digelar oleh Forum Taaruf Indonesia (Fortais) di Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Uniknya, pernikahan tersebut dilangsung di bangunan sebuah pabrik.

Kirab peserta Nikah Massal di Sentolo, Kulon Progo yang digelar oleh Fortais pada Kamis (26/10/2023). Salah satu pasangan dikirab menggunakan kendaraan Forklift.
Kirab peserta Nikah Massal di Sentolo, Kulon Progo yang digelar oleh Fortais pada Kamis (26/10/2023). Salah satu pasangan dikirab menggunakan kendaraan Forklift. (TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando)

TAK hanya itu, para pasangan nikah ini pun melakukan kirab, di mana salah satunya diarak memakai kendaraan Forklift.

Baca juga: Ijab Kabul di Atas Forklift, Berikut FOTO-FOTO Pernikahan Unik di Kulon Progo Yogyakarta

Hendra Adi Wijaya (26) yang menikah dengan Ayu Astuti (22) mengatakan pernikahan ini menjadi sangat berkesan lantaran keunikannya.

"Baru kali ini ada kegiatan nikah bareng dengan konsep unik dan istimewa," kata pria asal Trucuk, Klaten, Jawa Tengah ini, Kamis (26/10/2023).

Hendra mengetahui adanya Nikah Massal ini dari media sosial.

Setelah berdiskusi dengan calon istrinya, mereka pun lalu memutuskan mendaftar dan ternyata berhasil jadi salah satu peserta.

Ia mengaku persiapannya terbilang minim karena semuanya serba mendadak.

Meski begitu semuanya terbayar dengan prosesi pernikahan yang menjadi kenangan terunik baginya dan istri.

"Tentunya karena ada niat yang baik, semuanya jadi berjalan lancar," ujar Hendra.

Ketua Fortais Indonesia, RM H. Ryan Budi Nuryanto mengatakan 7 pasangan tersebut merupakan hasil seleksi dari 25 pasangan yang mendaftar.
Mereka pun bisa mengikuti prosesi nikah secara gratis.

Ada alasan khusus mengapa Nikah Massal tersebut digelar di pabrik serta dikirab dengan Forklift.

Pabrik menjadi simbol bagi pasangan tersebut agar bekerja keras demi menghidupi keluarga.

"Sedangkan Forklift jadi simbol beban kehidupan yang diangkat bersama sehingga menjadi lebih ringan," jelas Ryan.

Segala kebutuhan disiapkan oleh panitia, mulai dari pakaian, tata rias, hingga mahar.

Tiap pasangan mendapat mahar berupa 25 kilogram beras, cincin perak 2 gram, serta seperangkat alat salat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved