DI Yogyakarta Terdampak Kekeringan

Atasi Kekeringan, Fasilitas Booster Akan Disediakan di Samigaluh Kulon Progo

Wilayah Samigaluh jadi salah satu kapanewon di Kulon Progo yang mengalami kekeringan di musim kemarau ini.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Alexander Ermando
Panewu Samigaluh, Ridwan Usman 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Wilayah Samigaluh jadi salah satu kapanewon di Kulon Progo yang mengalami kekeringan di musim kemarau ini.

Pemerintah setempat pun menyiapkan berbagai langkah demi mengatasi masalah tersebut.

Panewu Samigaluh, Ridwan Usman mengatakan sudah ada koordinasi dengan PDAM untuk mengatasi kekeringan di tahun-tahun mendatang.

"Sudah ada rencana di 2024-2025 mendatang, yaitu dengan menyediakan booster-booster," jelas Ridwan, Kamis (26/10/2023).

Booster tersebut di berbagai lokasi yang terdapat sumber air.

Alat ini digunakan untuk mengangkat air dari sumbernya lalu dialirkan ke rumah-rumah warga.

Menurut Ridwan, komunikasi dengan PDAM bersama pihak kalurahan di wilayahnya sudah dilakukan terkait pemasangan booster, khususnya dalam menentukan titik pemasangan.

"Jadi kami lakukan pemetaan sumber-sumber air yang ada di Samigaluh ini," ujarnya.

Ridwan mengatakan koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo. Antara lain mengupayakan agar air dari sumbernya tetap tersedia selama musim kemarau.

Ia mengungkapkan jika dampak kemarau panjang kali ini termasuk paling parah bagi Samigaluh. Semua kalurahan mengalami kesulitan air bersih.

"Dampak paling serius di Kalurahan Sidoharjo, Purwoharjo, dan Banjarsari," kata Ridwan.

Menurutnya, kondisi geografis Samigaluh di perbukitan turut mempengaruhi.

Sebab masalah serup juga dialami kapanewon lain yang bersebelahan seperti Girimulyo dan Kokap.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo , Budi Prastawa mengatakan permintaan dropping air bersih terbanyak berasal dari Samigaluh.

"Setidaknya ada 38 titik di Samigaluh yang kami lakukan dropping air bersih," ungkap Budi belum lama ini.

Adapun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo telah memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan.

Status ini diberlakukan mulai 12 Oktober hingga 10 November 2023.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved