Kenalkan Budaya Sejak Dini, Puluhan Pelajar SD di Jogja Diajak Membatik di Pedestrian Malioboro
Event bertajuk Batik Asyik tersebut digelar Hamzah Batik Malioboro dalam rangka mengenalkan budaya pada anak-anak sejak dini.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana penuh ingar-bingar tersaji di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Sabtu (21/10/2023) sore.
Puluhan anak berseragam SD tampak antusias melakukan aktivitas membatik di sepanjang pedestrian pusat perekonomian Kota Pelajar itu.
Event bertajuk Batik Asyik tersebut digelar Hamzah Batik Malioboro dalam rangka mengenalkan budaya pada anak-anak sejak dini.
Bak gayung bersambut, siswa-siswi yang berasal dari SD di sekitaran Malioboro itu pun penuh suka cita menjajal pengalaman membatik.
"Baru pertama, sebelumnya belum pernah. Ternyata membatik memang menyenangkan," tandas Faiza, siswa SD Negeri Ngupasan.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta diajak membatik di atas sebuah totebag berbahan kain yang telah dibagikan.
Peserta lantas diberi keleluasaan mewarnai beragam motif batik yang sudah disajikan di masing-masing totebag, seperti parang dan sebagainya.
"Susah-susah gampang, ya, tapi seru. Karena ini pengalaman pertama, semoga hasilnya bagus, lah," lanjutnya, sembari diikuti gelak tawa.
Direktur Hamzah Batik Maliobooro, Bagus Dwi Setyawan, mengatakan melalui event ini pihaknya berusaha memperkuat eksistensi kawasan Malioboro sebagai ikon pariwisata Kota Yogya.
Sehingga, kegiatan-kegiatan bernuansa budaya pun secara rutin digulirkannya, supaya para pengunjung lebih mengenal kebudayaan Yogya.
"Nah, kali ini secara khusus kita mengajak anak-anak SD di sekitar Malioboro, kita ajari membatik, agar mengenal budayanya sejak dini," urainya.
"Makanya kita sebut event Batik Asyik, ya, untuk menunjukkan kalau membatik itu merupakan aktivitas yang menyenangkan," imbuh Bagus.
Tidak hanya pelajar, dalam kesempatan tersebut, pihaknya pun mempersilakan wisatawan Malioboro yang ingin mencicipi sensasi membatik.
Menurutnya, gelaran-gelaran semacam ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkenalkan budaya Yogya kepada khalayak luas.
"Apalagi, lokasinya di Malioboro, yang merupakan bagian dari sumbu filosofi, yang ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO," urainya. (*)
| BPOB Luncurkan Kampanye Digital 'Malioboro: Filosofi di Balik Jalan Legendaris' |
|
|---|
| Ada Batik Festival di Kota Magelang Besok Minggu, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya |
|
|---|
| Bentor Masih Lalu-lalang di Malioboro, Begini Langkah Dinas Perhubungan DIY |
|
|---|
| Cerita Paimin Andalkan Becak Listrik di Malioboro, Berharap Fasilitas Pengisian Daya Dibenahi |
|
|---|
| Rencana Seribu Becak Kayuh Tenaga Listrik Lalu Lalang di Malioboro |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.