DI Yogyakarta Terdampak Kekeringan

Kekeringan Air di Banyurejo,  Warga Butuh Droping Air Bersih 32 Ribu Liter Tiap Hari 

Krisis air bersih yang melanda warga di Kalurahan Banyurejo, Tempel, Kabupaten Sleman meluas.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Ilustrasi kekeringan 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Krisis air bersih yang melanda warga di Kalurahan Banyurejo, Tempel, Kabupaten Sleman meluas.

Kini ada 5 padukuhan terdampak dari semula 3 padukuhan.

Upaya penanganan kekeringan di musim kemarau ini dilakukan dengan mengirimkan atau droping bantuan air bersih.

Pengiriman dilakukan tiap hari dengan jumlah mencapai ribuan liter. 

"Droping setiap hari. Kebutuhan air bersih kemarin 30 ribu liter. Tapi jadi 32 ribu liter mulai tadi malam," kata Jagabaya Banyurejo, Irwan Darmanta, Jumat (20/10/2023). 

Bantuan air disuplai dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman dan sejumlah donatur  yang memberikan bantuan air bersih.

Ada 22 hidran umum (HU) yang kini telah terpasang di lima padukuhan terdampak di Banyurejo.

Meliputi Padukuhan Jambeyan, Plambongan, Tangisan, Kemusuh dan Senoboyo.

Dua Padukuhan yang disebutkan terakhir merupakan wilayah terdampak baru dibanding 3 padukuhan lainnya. 

Baca juga: Kekeringan di DIY Meluas ke 34 Kapanewon, BPBD DIY Salurkan 25 Juta Liter Bantuan Air Bersih

Di Padukuhan Kemusuh hanya terpasang 1 HU, sedangkan di Senoboyo terpasang 2 HU ditambah 1 tandon Masjid.

Adapun wilayah terdampak paling parah ada di RT 5 Padukuhan Jambeyan.

Di lokasi tersebut, satu RT terpasang 3 HU. 

"Di RT 5 Jambeyan ini paling parah. (kebutuhan air) banter banget. Semalam dikirim, pagi sudah habis," kata Irwan.

Sumur warga di lokasi tersebut sudah kering sejak musim kemarau, sehingga warga mengandalkan satu-satunya suplai air bersih, untuk masak, mandi maupun nyuci dari hidran umum yang airnya di droping setiap hari. 

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, Pemerintah Kabupaten terus berupaya membantu masyarakat yang mengalami Kekeringan di musim kemarau panjang tahun ini.

Di sektor Pertanian, bantuan diberikan dalam bentuk pembuatan sumur bor bagi lahan pertanian yang terdampak kekeringan.

Sejauh ini menurutnya bantuan 300 sumur ladang sudah disalurkan.

Adapun untuk kebutuhan air konsumsi bantuan diberikan dalam bentuk droping air bersih

"Di mana ada permohonan (droping), kami langsung membantu. Kami juga dibantu BBWSSO untuk bantuan air bersih. Terutama bagi warga yang terdampak kekeringan akibat pematian Selokan Mataram," katanya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved