Serangan Hamas ke Israel

Jalur Gaza Memburuk: RS Penuh, Truk Es Krim untuk Simpan Jenazah

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan otoritas akan mematikan listrik dan blok semua jalur makanan dan bensin, sebagai bagian dari

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
UN
Banyak wilayah Gaza yang hancur akibat serangan udara. 

TRIBUNJOGJA.COM - Israel telah menyatakan blokade total di Jalur Gaza, termasuk melarang makanan dan air setelah Hamas menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan otoritas akan mematikan listrik dan blok semua jalur makanan dan bensin, sebagai bagian dari pengepungan total.

“Kami akan mengepung total Gaza, tidak ada listrik, makanan, air dan gas, itu semua ditutup,” kata Gallant, dilansir dari Al Jazeera Senin (9/10/2023).

Lima hari setelah pengepungan, warga Gaza kini mulai kekurangan air bersih untuk minum dan melakukan aktivitas.

Di seluruh jalur Gaza, lebih dari 2 juta orang berada dalam risiko karena kehabisan air.

“Ini sudah menjadi masalah hidup dan mati. Itu adalah suatu keharusan; bahan bakar perlu dikirim sekarang ke Gaza agar air tersedia bagi 2 juta orang,” kata Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal United Nations Relief and Works Agency for Palestine in the Near East (UNRWA) dalam keterangan resmi yang diterima Tribunjogja.com, Sabtu (14/10/2023).

Dia menjelaskan, tidak ada pasokan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza selama seminggu ini.

Air bersih hampir habis di jalur Gaza, kata dia, setelah pabrik air dan jaringan air umum berhenti berfungsi.

Baca juga: Cerita Jurnalis di Gaza, Merana Tanpa Cahaya, Sulit Terlelap dalam Gelap

Masyarakat kini terpaksa menggunakan air kotor dari sumur, sehingga meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.

Gaza juga mengalami pemadaman listrik sejak 11 Oktober, sehingga berdampak pada pasokan air.

Di pangkalan PBB di jalur Gaza selatan, tempat UNRWA memindahkan operasinya, air minum juga hampir habis.

Ribuan orang mencari perlindungan di sana setelah Israel mengeluarkan peringatan kepada penduduk yang meminta mereka meninggalkan rumah mereka di bagian utara Jalur Gaza.

Hanya dalam 12 jam terakhir, ratusan ribu orang terpaksa mengungsi.

Eksodus berlanjut ketika orang-orang pindah ke bagian selatan Jalur Gaza. Hampir 1 juta orang telah mengungsi dalam satu minggu saja.

“Kita perlu mengirimkan bahan bakar ke Gaza sekarang. Bahan bakar adalah satu-satunya cara bagi masyarakat untuk mendapatkan air minum yang aman. Jika tidak, banyak orang akan meninggal karena dehidrasi parah, termasuk anak-anak, orang tua, dan wanita. Air kini menjadi sumber kehidupan terakhir yang tersisa. Saya memohon agar pengepungan terhadap bantuan kemanusiaan segera dicabut,” tambah Lazzarini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved