Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi Rabu 11 Oktober 2023 : 11 Guguran Lava Meluncur ke Kali Bebeng Pagi Ini

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati 11 kali mengeluarkan guguran lava, Rabu (11/10/2023).

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi yang terpantau pada Selasa 23 Mei 2023 melalui PGM Babadan 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati 11 kali mengeluarkan guguran lava, Rabu (11/10/2023).

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ), pukul 00.00-06.00 WIB.

"Hari ini, teramati 11 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter (m)," kata Ahmad Sopari, Penyusun Laporan. 

Dalam kurun waktu yang sama, tercatat 31 kali guguran dengan amplitudo: 3 milimeter (mm) dan durasi 15.36 detik. 

Baca juga: Sekelompok Monyet di Lereng Gunung Merapi Turun ke Desa, TNGM Beri Penjelasan

Kemudian, hybrid atau fase banyak sejumlah 86, amplitudo: 2 - 10 mm, S-P: 0.3 - 0.5 detik dengan durasi 5.28 - 8.8 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuacanya cerah dan berawan.

Angin bertiup tenang ke arah barat, suhu udara 13 - 18 derajat celcius dengan kelembapan udara 65 - 98 persen dan tekanan udara 768.9 - 919.1 mmHg. 

Sedangkan secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 10 meter di atas puncak kawah. 

"Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga," ucapnya. 

Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca juga: Update Gunung Merapi 10 Oktober 2023 : Guguran Lava Meluncur ke Arah Kali Bebeng dan Boyong

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved