Breaking News

Human Interest Story

KISAH Sukses Nanang, Petani Lidah Buaya di Gunungkidul Dulu Dicibir Kini Kantongi Omzet Puluhan Juta

Marcus Nanang Setyawan (26) atau akrab dipanggil Nanang, warga Padukuhan Ngijorejo, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Penampakan pertanian lidah buaya milik Nanang yang memasuki masa siap panen, Rabu (11/10/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Marcus Nanang Setyawan (26) atau akrab dipanggil Nanang, warga Padukuhan Ngijorejo, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul sukses menjadi petani lidah buaya dengan omzet puluhan juta per bulannya.

Nanang menceritakan, awalnya keinginan untuk memulai usaha secara mandiri ketika melihat banyak warga di desanya yang merantau dan meninggalkan rumah hingga "suwung" (kosong). 

Dari sinilah, dia memutar otak bagaimana bisa mendapatkan uang dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

"Saya mulai berpikir, usaha apa yang bisa menggerakkan ekonomi di desa tanpa harus merantau," ujarnya, pada Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Sebanyak 29 IKM DIY Mejeng di Gelaran Expo Co Branding 2023 

Kemudian, Nanang pun mencoba untuk bertani lidah buaya.

Dia memulainya dengan komoditas lidah buaya varietas jumbo jenis Chinensis Barker, pada pertengahan 2020 lalu.

Pertimbangannya dipilih jenis ini karena belum banyak dikembangkan oleh para petani.

Padahal, lidah buaya adalah jenis tanaman lahan kering yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.

"Awalnya tanam 1.000 pohon. Tidak langsung berhasil karena kondisi tanah tandus dan kering. Sehingga, beberapa kali harus gagal hingga akhirnya bisa menemukan inovasi pertanian yang cocok untuk menanam lidah buaya di tanah kering seperti ini," tuturnya.

Dalam mengembangkan pertanian lidah buaya ini, kata dia, beberapa orang sempat mencibirnya.

Bahkan, mengatakan dirinya aneh karena menanam lidah buaya.

"Lidah Buaya kok di tanam, mau buat apa?" ucap nanag menirukan cibiran tetangga dan saudara-saudaranya.

"Namun, cibiran ini seperti cambuk bagi saya, dan semakin yakin bisa sukses di bidang ini. Bahkan, saya juga sempat ditipu oleh seseorang yang menjanjikan akan membeli hasil produksi saya. Namun ia menghilang tak bisa dilacak, meskipun begitu saya tak mau putus asa," lanjutnya.

Kini, jerih payah dan kendala yang dihadapi Nanang dalam membangun usahanya berbuah baik.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved