Monyet Langka Menampakan Diri di Hutan Lereng Merapi

Satwa langka asli Pulau Jawa, Surili kembali menampakan diri di kawasan hutan Lereng Gunung Merapi

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TribunSolo.com / Kompas.com / Dok KSDAE Menlhk
Satwa Surili 

TRIBUNJOGJA.COMM, BOYOLALI - Satwa langka asli Pulau Jawa, Surili kembali menampakan diri di kawasan hutan Lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Surili merupakan monyet beruban dengan nama latin Presbytis comata.

Mamalia ini merupakan salah satu satwa yang terancam punah.

Di kawasan hutan Lereng Merapi, Surili juga sangat jarang terlihat.

Kemunculan Surili ini terlihat saat warga Desa Sangup tengah memasang perangkap untuk menangkap monyet ekor panjang.

Saat warga tengah memasang perangkap, tiba-tiba warga melihat seekor monyet tengah mencari makan buah-buahan di sekitar jurang Lereng Merapi.

Informasi kemunculan Surili di Lereng Merapi ini juga sudah diterima oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali.

Dikutip dari Tribun Solo, Sekertaris DLH Boyolali, Suraji mengaku pihaknya sudah mendapatkan informasi langsung dari masyarakat.

Suraji pun meminta warga untuk tidak menangkap satwa langka tersebut agar tetap lestari di alam.

"Saya bilang, itu bukan monyet ekor panjang," kata Suraji, Senin (9/10/2023).

"Tapi Surili. Salah satu spesies monyet yang sudah langka," tambahnya.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Kalibawang Kulon Progo, Seorang Pemotor Dilaporkan Meninggal Dunia

Surili, untuk diketahui, memiliki nama latin Presbytis comata dan saat ini sedang terancam punah.

Keberadaannya di alam pun saat ini sedang dilindungi.

Dia merupakan spesies primata endemik Jawa Barat, dikutip dari Kompas.com.

Satwa tersebut sering disebut dengan monyet beruban.

Dia biasanya tersebar di Pulau Jawa bagian barat.

Adapun Surili Jawa termasuk ke dalam keluarga Cercopithecidae genus Presbytis.

Surili Jawa memiliki ukuran tubuh sedang sampai besar.

Ciri-ciri khas monyet ini yang membedakan dengan primata lainnya adalah warna bulu abu-abu di seluruh bagian tubuh, tetapi berwarna putih di bagian dada.

Rambut yang menutupi tubuh cukup panjang dan tebal, rambut di kepala memiliki jambul berujung runcing, alis meremang kaku mengarah ke depan.

Surili Jawa merupakan hewan yang hidup berkelompok dan umumnya dalam satu kelompok dipimpin oleh satu jantan dewasa dengan anggota betina beserta anak-anaknya. (*)

 

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved