DI Yogyakarta Terdampak Kekeringan

Warga Banyurejo yang Kekeringan Lega Dapat Bantuan Air Bersih 

Warga tiga padukuhan di Kalurahan Banyurejo, Tempel, Kabupaten Sleman mengeluhkan kesulitan air bersih akibat musim kemarau panjang.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Abdullah (baju kuning) bersama warga lainnya pada Jumat (6/10) mengambil air bersih dari tampungan Hidran Umum (HU) yang dipasang di sejumlah titik di Kalurahan Banyurejo untuk menanggulangi krisis air bersih yang melanda warga di wilayah tersebut. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Warga tiga padukuhan di Kalurahan Banyurejo, Tempel, Kabupaten Sleman mengeluhkan kesulitan air bersih akibat musim kemarau panjang dan diperparah pengeringan Selokan Mataram.

Sumur-sumur di rumah warga mengering.

Untuk kebutuhan cuci, mandi dan masak sehari-hari warga terpaksa harus mengambil air dari sumber mata air yang airnya masih mengalir. 

Satu di antaranya dirasakan oleh Abdullah, Dusun Kajoran, Padukuhan Jambeyan, Banyurejo.

Ketua RW 08 ini terpaksa tiap dua hari sekali harus mengambil air menggunakan dua jeriken untuk kebutuhan sehari-hari di sekitar Masjid kampung setempat.

Baca juga: Warga Banyurejo Terima Bantuan Droping 20 Ribu Liter Air Bersih

Terkadang juga mengambil dari sumber air yang mengalir dari sawah di dusun setempat.

Jaraknya menuju lokasi pengambilan air sekira 400 meter.

Satu jeriken berkapasitas 20 liter digunakan untuk kebutuhan satu hari.

Ia harus ekstra berhemat dalam menggunakan air bersih ditengah krisis. 

"Sebenarnya satu hari, satu jeriken ya ndak cukup. Tapi terpaksa dicukup-cukup. Harus berhemat sekali. Pandai-pandai menggunakan air karena sulit," kata Abdullah, Jumat (6/10/2023). 

Ia mengungkapkan, krisis air bersih ini telah dirasakan sejak 4-5 bulan lalu.

Sumur di dalam rumahnya, dengan kedalaman 7 meter ditambah suntikan paralon 8 meter mengering.

Tribunjogja.com diperkenankan menengok sumur milik Abdullah di dalam rumahnya di Kajoran, Jambeyan.

Memang benar, tidak ada air sama sekali, kondisinya kering. 

Karena itu, Abdullah merasa lega ada bantuan droping air bersih, dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) yang disalurkan ke tampungan- tampungan hidran umum di masyarakat.

"Terima kasih sekali sudah dibantu," tuturnya. 

Warga Kalurahan Banyurejo mendapatkan bantuan droping air bersih sebanyak 20 ribu liter dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu -Opak (BBWSSO).

Jagabaya Kalurahan Banyurejo, Irwan Darmanta mengungkapkan, bantuan air bersih disalurkan di tiga padukuhan, yaitu Jambeyan, Tangisan dan Plambongan yang selama ini mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang dan dampak pengeringan Selokan Mataram. 

"Droping air ini disalurkan untuk warga yang kesulitan air bersih untuk mandi, cuci maupun masak. Kekeringan sudah agak lama. Tapi keadaannya itu diperparah setelah Selokan Mataram dimatikan," katanya. 

Di Kalurahan Banyurejo, ada tiga padukuhan yang kini mengalami krisis air bersih, yaitu di Padukuhan Jambeyan dengan jumlah 111 KK atau 341 jiwa warga terdampak.

Kemudian di padukuhan Tangisan sebanyak 44 KK dengan 136 jiwa.

Sedangkan di Padukuhan Plambongan 15 KK dengan 20 jiwa.

Baca juga: Ratusan Warga di Tiga Padukuhan di Banyurejo Sleman Krisis Air Bersih 

Hari ini warga di tiga padukuhan tersebut diberi bantuan air bersih yang disalurkan melalui tampungan hidran umum (HU) yang telah dipasang di 10 titik.

Warga bisa mengakses air bersih melalui tampungan tersebut. 

"Harapannya nanti kebutuhan air bersih warga kami tercukupi. Kemudian harapan kedua kami semoga tahun-tahun depan tidak terulang lagi kekeringan seperti ini," kata Irwan. 

Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu -Opak (BBWSSO), Rr. Vicky Ariyanti sebelumnya mengungkapkan untuk mengantisipasi krisis air bersih akibat pengeringan Selokan Mataram pihaknya sudah ada kerjasama dengan berbagai pihak.

Yakni dengan BPBD Sleman maupun BPPW DIY sehingga penanganan dampak kekeringan ke depan bukan hanya dari BBWSSO saja.

"Kami hanya akan mengirimkan air jika ada permintaan dari BPBD," katanya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved