Pengajian Umum di Masjid Suciati Saliman, Santri Diajak Melek Ekonomi Digital
Para pemuda terutama santri maupun remaja masjid diajak untuk membuka peluang wirausaha melalui ekosistem ekonomi digital.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemuda memiliki peranan penting untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.
Untuk itu, para pemuda terutama santri maupun remaja masjid diajak untuk membuka peluang wirausaha melalui ekosistem ekonomi digital.
Langkah sederhananya, dimulai dari bagaimana mengemas aktifitas sehari-hari para santri menjadi konten edukatif yang bisa disebarluaskan kepada masyarakat.
"Sehingga selain edukatif plus mereka juga dapat membuka lapangan kerja sendiri. Mulai jadi video editor, konten kreator dan segala macam. Ini cukup penting sebagai pemberdayaan juga," kata Alfreno Kautsar Ramadhan Co-founder Inspire IDN & Penerus Negeri, dalam pengajian umum dengan tema Partisipasi Pemuda Muslim dalam Memajukan Ekonomi Kreatif di Masjid Suciati Saliman, Sleman, Yogyakarta Selasa (4/10/2023) malam.
Penerus Negeri ini adalah sebuah komunitas yang bergerak untuk mendorong, mewadahi serta menginspirasi para pemuda Indonesia agar mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki, dalam upaya memajukan potensi ekonomi, terutama di kalangan Santri.
Komunitas ini juga mendorong pesantren dalam mencetak santri yang berwirausaha sekaligus melek digitalisasi.
Sudah ada 400 orang yang tergabung dalam ekosistem Santri Digital. Mereka terdiri dari beragam background, mulai dari profesional, influencer, atlet hingga pengusaha disegmen ekonomi kreatif.
Alfreno mengatakan, bagi santri yang tertarik untuk mencoba bergerak di ekonomi digital, pihaknya bukan hanya memberikan pelatihan melainkan juga membantu pendampingan.
"Sekiranya ada pemuda-pemuda terus mereka pengen coba untuk membuka ruang digitalisasi itu, nah kita turun, kita akan bantu bagaimana caranya untuk membuat video, take video maupun bikin konten planning-nya hingga punya sosok sebagai konten kreatornya," kata dia.
Pengajian umum di masjid Suciati Saliman ini dihadiri ratusan pemuda-pemudi muslim. Mereka antusias menyimak.
Inovasi digitalisasi santri ini dinilai bukan hanya menguntungkan santri secara finansial tapi juga berpotensi memberikan solusi bagi masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
Satu di antara manfaat teknologi digital untuk pengembangan masyarakat secara langsung adalah kontribusi perusahaan startup Chickin Indonesia terhadap Ikatan Remaja Masjid Al-Mujaddid Pulomas Jakarta.
CEO & Co-founder Chickin Indonesia, Tubagus Syailendra mengungkapkan, Chickin Indonesia saat ini fokus untuk memberdayakan peternak-peternak lokal.
Sejauh ini sudah ada sekitar 31 juta ekor ayam yang terpanen dan sudah ada 20 provinsi di Indonesia yang mendapatkan akses protein dari ekosistem peternakan ini.
Dalam kurun waktu 3 tahun, menurut dia, ekosistem ini tumbuh sangat cepat dan kini telah membantu ribuan peternak ayam dengan solusi budidaya ayam yang lebih efisien melalui teknologi, mulai dari aplikasi menajemen kandang hingga alat pengendalian iklim berbasis IoT.
Kasus Keracunan MBG Terjadi Lagi, Orangtua di Sleman: Jika Tidak Mampu Lebih Baik Dihentikan |
![]() |
---|
Dominikus Dion Batal Gabung Timnas U-23 Indonesia, Dokter Tim PSS Sleman Ungkap Kondisi Pemain |
![]() |
---|
3 Kasus Keracunan Massal Terjadi Dalam Waktu Sebulan Terakhir di DIY, Begini Tanggapan Kepala BGN |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Simakjamu Meluncur di DPRD Sleman, Setwan Klaim Tidak Akan Ada Lagi Cerita Kunjungan Fiktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.