Kampung Bebas Narkoba
Cerita 5 Srikandi Brontokusuman IBM Dakara Kusuma dan Perjuangan Selamatkan Anak Muda dari Narkoba
Begini cerita ibu-ibu anggota IBM Dakara Kusuma yang dekati anak muda pengguna narkoba untuk diajak rehabilitasi agar sehat kembali.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Joko Widiyarso
“Insya Allah semuanya kalau kita ikhlas itu nanti akan ada gantinya sendiri. Kita juga sudah senang, misalnya di masyarakat itu akan terbebas (dari narkoba) itu, itu sudah, sudah hadiah. Sudah imbalan yang paling besar kepada kita,” kata Mursinarsih.
Baca juga: Hingga Agustus 2023, Polres Bantul Berhasil Menangani 87 Kasus Penyalahgunaan Narkoba
Baca juga: BNNP DIY Ungkap Tiga Jaringan Peredaran Narkoba, Satu Sindikat Beroperasi di Lapas Jawa Tengah
Pengalaman lucu ditaksir klien

Pengalaman berkegiatan dengan IBM Dakara Kusuma memang tak terduga.
Sekretaris IBM Dakara Kusuma, Sumaryati (48) bercerita, pernah suatu ketika ada klien yang tertarik padanya, sampai grogi saat bertemu dengannya.
“Oh itu. Kebetulan itu saya punya klien, ya sudah berumur sih sebenarnya mbak, sudah waktunya dia menikah. Tapi entah bagaimana dia belum dapat jodoh sampai saat itu. Terus akhirnya setelah ketemu saya, itu kalau kita mau janjian, itu dia memang harus minum (minuman keras) dulu,” beber Sumaryati.
“Saya tanya ‘Kenapa kok harus minum?’ (dia jawab) ‘Saya biar PD (percaya diri) kalo ketemu Bu Yati’. Terus habis itu dia juga suka apa ya, suka curhat-curhat, suka lah WA-WA (kirim pesan via WhatsApp), ya namanya seorang pemuda ya,” kata Sumaryati.
“Namanya seorang pemuda (kalau) curhat-curhat, WA-WA, tanya-tanya lah, goda-goda, itu biasa. Kalau foto juga selalu harus pengen deket gitu lho, mbak. Ya seperti itu. Lucu sih,” imbuhnya.
Sumaryati mengaku tidak ada rasa takut atau segan maupun menolak ketika menghadapi klien yang unik-unik.
“Ya piye yo mbak. Naluri seorang ibu juga sih. Saya akan membawa dia ke jalan yang lebih baik. Jadi saya tidak pernah ‘Emoh aku, emoh’ (Tidak mau saya tidak mau) gitu enggak. Jadi setiap dia mau foto, okelah kita foto,” katanya.
Klien unik tersebut kini telah tiada. Menurut cerita Sumaryati, klien itu meninggal dunia tahun lalu karena sakit.
Tak ingin anak muda terjerat narkoba

Proses panjang mencari klien sampai membina mereka agar kembali sehat, didasarkan pada tujuan dan harapan mulia.
Agen pemulihan yang disebut Iptu Untoro sebagai Srikandi Kalurahan Brontokusuman itu berharap, anak muda bisa lepas dari jeratan narkoba.
“Harapan saya itu dengan adanya kami, tim yang dibentuk oleh kelurahan itu, kami mampu bersosialisasi, mengedukasi, membawa anak-anak itu ke jalan yang lebih baik,” ujar Sumaryati.
“Kalau masyarakat bebas (dari narkoba) itu sulit ya mbak ya, tapi kita bisa mengurangi lah. Karena di wilayah saya kan banyak kafe ya mbak, di wilayah Prawirotaman. Itu kalau untuk bebas, sangat sulit sekali. Kalau berkurang, bisa, seperti itu,” kata Untari.
“Kalau kita harapannya sih memang inginnya bersih semua. Tapi kan kita nggak bisa mbak untuk langsung bersih clean nggak bisa ya, mungkin bertahap-tahap gitu. Semoga di Kampung Brontokusuman untuk penyalahgunaan narkoba lambat laun pengurangannya banyak,” tutur Heni Mudiyati.
“Memang yang namanya narkoba itu kan memang selalu mengganggu kesehatan. Jadi harapan kita itu, semua masyarakat di situ itu semuanya akan sehat, akan bebas dari namanya narkoba. Ini harapan kami,” kata Mursunarsih.
“Harapan kami itu adanya IBM ini memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Bahwa yang pernah menggunakan atau menjadi pecandu narkoba sadarlah,” kata Anni Sumarni.
“Kalau direhab secara sukarela itu lebih bagus daripada direhab ditangkap polisi itu kan lebih merugikan semuanya,” imbuh Anni.
Anni berharap, anak-anak muda yang terjerumus narkoba segera bangkit dan meninggalkan dunia gelap mereka.
Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi demi kebaikan keluarga dan masyarakat.
“Kepada mereka yang pernah tergelincir menggunakan narkoba, bangkitlah. Jangan lagi menggunakan. Karena, merugikan semua orang, baik diri sendiri, keluarga, bahkan mungkin masyarakat, ya,” pesan Anni.
“Jangan sampai ada orang tua menangis karena anaknya terkena narkoba. Jangan sampai ada orang tua yang menangis karena anaknya masuk penjara. Jangan sampai ada orang tua yang menangis karena anaknya mati sia-sia karena menggunakan narkoba,” pungkasnya. (Tribunjogja.com/ANR)
Brontokusuman
Mergangsan
Kota Yogyakarta
Yogyakarta
kampung bebas narkoba
narkoba
kisah inspiratif
Badan Narkotika Nasional (BNN)
IBM
IBM Dakara Kusuma
Rencana Rahasia Manchester United untuk David De Gea |
![]() |
---|
AC Milan: Tuntutan Utama Rasmus Hojlund Sebelum Gabung |
![]() |
---|
Update Transfer Liga Inggris per Senin 18 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Prediksi Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Senin 18 Agustus 2025: Hujan Merata di Seluruh Wilayah |
![]() |
---|
5 Zodiak Penerus Hoki Hari Ini Senin 18 Agustus 2025, Aries Berkilau Bagaikan Fajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.