Kampung Bebas Narkoba

Cerita 5 Srikandi Brontokusuman IBM Dakara Kusuma dan Perjuangan Selamatkan Anak Muda dari Narkoba

Begini cerita ibu-ibu anggota IBM Dakara Kusuma yang dekati anak muda pengguna narkoba untuk diajak rehabilitasi agar sehat kembali.

TRIBUN JOGJA
Cerita 5 Srikandi Brontokusuman IBM Dakara Kusuma dan Perjuangan Selamatkan Anak Muda dari Narkoba 

“Insya Allah semuanya kalau kita ikhlas itu nanti akan ada gantinya sendiri. Kita juga sudah senang, misalnya di masyarakat itu akan terbebas (dari narkoba) itu, itu sudah, sudah hadiah. Sudah imbalan yang paling besar kepada kita,” kata Mursinarsih.

Baca juga: Hingga Agustus 2023, Polres Bantul Berhasil Menangani 87 Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Baca juga: BNNP DIY Ungkap Tiga Jaringan Peredaran Narkoba, Satu Sindikat Beroperasi di Lapas Jawa Tengah

Pengalaman lucu ditaksir klien

Sumaryati, Sekretaris IBM Dakara Kusuma Kalurahan Brontokusuman, saat ditemui Tribunjogja.com di Kantor Kalurahan Brontokusuman, Selasa (19/9/2023)
Sumaryati, Sekretaris IBM Dakara Kusuma Kalurahan Brontokusuman, saat ditemui Tribunjogja.com di Kantor Kalurahan Brontokusuman, Selasa (19/9/2023) (TRIBUN JOGJA)

Pengalaman berkegiatan dengan IBM Dakara Kusuma memang tak terduga.

Sekretaris IBM Dakara Kusuma, Sumaryati (48) bercerita, pernah suatu ketika ada klien yang tertarik padanya, sampai grogi saat bertemu dengannya.

“Oh itu. Kebetulan itu saya punya klien, ya sudah berumur sih sebenarnya mbak, sudah waktunya dia menikah. Tapi entah bagaimana dia belum dapat jodoh sampai saat itu. Terus akhirnya setelah ketemu saya, itu kalau kita mau janjian, itu dia memang harus minum (minuman keras) dulu,” beber Sumaryati.

“Saya tanya ‘Kenapa kok harus minum?’ (dia jawab) ‘Saya biar PD (percaya diri) kalo ketemu Bu Yati’. Terus habis itu dia juga suka apa ya, suka curhat-curhat, suka lah WA-WA (kirim pesan via WhatsApp), ya namanya seorang pemuda ya,” kata Sumaryati.

“Namanya seorang pemuda (kalau) curhat-curhat, WA-WA, tanya-tanya lah, goda-goda, itu biasa. Kalau foto juga selalu harus pengen deket gitu lho, mbak. Ya seperti itu. Lucu sih,” imbuhnya.

Sumaryati mengaku tidak ada rasa takut atau segan maupun menolak ketika menghadapi klien yang unik-unik.

“Ya piye yo mbak. Naluri seorang ibu juga sih. Saya akan membawa dia ke jalan yang lebih baik. Jadi saya tidak pernah ‘Emoh aku, emoh’ (Tidak mau saya tidak mau) gitu enggak. Jadi setiap dia mau foto, okelah kita foto,” katanya.

Klien unik tersebut kini telah tiada. Menurut cerita Sumaryati, klien itu meninggal dunia tahun lalu karena sakit.

Tak ingin anak muda terjerat narkoba

Anni Sumarni, Koordinator IBM Dakara Kusuma Kalurahan Brontokusuman memakai rompi Tim Terpadu Kampung Bebas Narkoba Kelurahan Brontokusuman
Anni Sumarni, Koordinator IBM Dakara Kusuma Kalurahan Brontokusuman memakai rompi Tim Terpadu Kampung Bebas Narkoba Kelurahan Brontokusuman (TRIBUN JOGJA)

Proses panjang mencari klien sampai membina mereka agar kembali sehat, didasarkan pada tujuan dan harapan mulia.

Agen pemulihan yang disebut Iptu Untoro sebagai Srikandi Kalurahan Brontokusuman itu berharap, anak muda bisa lepas dari jeratan narkoba.

“Harapan saya itu dengan adanya kami, tim yang dibentuk oleh kelurahan itu, kami mampu bersosialisasi, mengedukasi, membawa anak-anak itu ke jalan yang lebih baik,” ujar Sumaryati.

“Kalau masyarakat bebas (dari narkoba) itu sulit ya mbak ya, tapi kita bisa mengurangi lah. Karena di wilayah saya kan banyak kafe ya mbak, di wilayah Prawirotaman. Itu kalau untuk bebas, sangat sulit sekali. Kalau berkurang, bisa, seperti itu,” kata Untari.

“Kalau kita harapannya sih memang inginnya bersih semua. Tapi kan kita nggak bisa mbak untuk langsung bersih clean nggak bisa ya, mungkin bertahap-tahap gitu. Semoga di Kampung Brontokusuman untuk penyalahgunaan narkoba lambat laun pengurangannya banyak,” tutur Heni Mudiyati.

“Memang yang namanya narkoba itu kan memang selalu mengganggu kesehatan. Jadi harapan kita itu, semua masyarakat di situ itu semuanya akan sehat, akan bebas dari namanya narkoba. Ini harapan kami,” kata Mursunarsih.

“Harapan kami itu adanya IBM ini memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Bahwa yang pernah menggunakan atau menjadi pecandu narkoba sadarlah,” kata Anni Sumarni.

“Kalau direhab secara sukarela itu lebih bagus daripada direhab ditangkap polisi itu kan lebih merugikan semuanya,” imbuh Anni.

Anni berharap, anak-anak muda yang terjerumus narkoba segera bangkit dan meninggalkan dunia gelap mereka.

Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi demi kebaikan keluarga dan masyarakat.

“Kepada mereka yang pernah tergelincir menggunakan narkoba, bangkitlah. Jangan lagi menggunakan. Karena, merugikan semua orang, baik diri sendiri, keluarga, bahkan mungkin masyarakat, ya,” pesan Anni.

“Jangan sampai ada orang tua menangis karena anaknya terkena narkoba. Jangan sampai ada orang tua yang menangis karena anaknya masuk penjara. Jangan sampai ada orang tua yang menangis karena anaknya mati sia-sia karena menggunakan narkoba,” pungkasnya. (Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved