Kampung Bebas Narkoba

Cerita 5 Srikandi Brontokusuman IBM Dakara Kusuma dan Perjuangan Selamatkan Anak Muda dari Narkoba

Begini cerita ibu-ibu anggota IBM Dakara Kusuma yang dekati anak muda pengguna narkoba untuk diajak rehabilitasi agar sehat kembali.

TRIBUN JOGJA
Cerita 5 Srikandi Brontokusuman IBM Dakara Kusuma dan Perjuangan Selamatkan Anak Muda dari Narkoba 

“Jadi, anak-anak yang bergerombol itu saya datangi, saya sapa, ya kayak teman biasa gitu, saya sapa, ini ada kegiatan apa,” katanya kepada Tribunjogja.com, Selasa (19/9/2023), di Kantor Kalurahan Brontokusuman.

“Terus saya bilang, apakah ada yang menggunakan narkoba atau tidak, saya biasa to the point aja,” imbuhnya.

Memosisikan diri sebagai teman, tak menghalangi Heni untuk tetap tegas.

‘Saya tidak mau di wilayah saya ada yang menggunakan narkoba saya bilang gitu. Kalau umpamanya menggunakan narkoba, biasanya saya kasih arahan, nanti bisa ngomong saya, (kemudian) direhab,” tutur Heni.

“Kalau direhab, biasanya nggak bayar. Tapi kalau umpamanya nanti ketahuan polisi (terpergok saat menggunakan narkoba), jadi bukan tanggung jawab saya. Itu udah nanti tanggung jawab masing-masing,” ujarnya.

Mendekat dan mendampingi sebagai ibu

Pengalaman mendekati klien bermacam-macam. Anni Sumarni (68) bercerita, ia pernah menunggu berjam-jam karena klien yang didatangi masih tidur.

Ia juga sempat mendapati keluarga yang marah besar karena anaknya memakai narkoba.

“Pernah ini saya alami sendiri, ketika saya berhadapan dengan kedua orang tua si klien itu. Mungkin karena orang tua kan mungkin anaknya seperti itu (menggunakan narkoba) ada rasa mangkel sampai dia (si anak) agak dibentak begitu,” ungkap Anni.

Anni Sumarni, Koordinator IBM Dakara Kusuma Kalurahan Brontokusuman, saat ditemui Tribunjogja.com di Kantor Kalurahan Brontokusuman, Selasa (19/9/2023)
Anni Sumarni, Koordinator IBM Dakara Kusuma Kalurahan Brontokusuman, saat ditemui Tribunjogja.com di Kantor Kalurahan Brontokusuman, Selasa (19/9/2023) (TRIBUN JOGJA)

“Setelah selesai, saya matur (bilang) sama orang tuanya, terutama ayahnya, ‘Pak, itu kan darah daging bapak, jangan seperti itu lah. Kalau dia seperti itu, justru dia akan bisa juga suatu saat kambuh lagi’,” kata Anni.

Ia berpendapat, seorang pengguna narkoba seharusnya didekati dan didukung agar mau sembuh dan kembali ke masyarakat.

“Lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, itu harus mendukung, supaya dia mau bersosialisasi dengan masyarakat. Kembali lah dipulihkan segala-galanya, ya. Bahwa dia bagian dari masyarakat untuk bisa diterima gitu,” ujar Anni.

“Jadi, kalau orang tuanya aja memperlakukan (dia seperti) itu, apalagi masyarakat. Kita tidak berharap seperti itu. Jangan (sampai) dia ada keinginan lagi untuk pakai (narkoba) karena merasa dikucilkan dan sebagainya. Itu harapan saya,” tutur Anni.

“Jadi saya pendekatannya memang secara hati gitu ya, dengan orang tuanya, dengan kliennya. Kalau (dengan klien) yang sebaya dengan anak saya, ya tak anggap anakku, gitu,” ucapnya.

Baca juga: Kelurahan Brontokusuman Dikenal sebagai Kampung Bebas Narkoba, GKR Hemas Harap Bisa Menginspirasi

Baca juga: Tim Polda DIY Lakukan Penilaian Lomba Kampung Bebas Narkoba

Merogoh kantong pribadi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved