DI Yogyakarta Terdampak Kekeringan

Siaga Darurat Kekeringan di Gunungkidul Diperpanjang 2 Bulan

Pemkab Gunungkidul memperpanjang status siaga kekeringan selama dua bulan lamanya hingga 30 November 2023 mendatang.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Nanda Sagita
Warga Semin, Gunungkidul saat antre mengambil bantuan air beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul memperpanjang status siaga kekeringan selama dua bulan lamanya hingga 30 November 2023 mendatang.

Awalnya, wilayah ini menetapkan masa siaga darurat kekeringan berakhir pada 30 September 2023 lalu.

Akibat perpanjangan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mendata sebanyak 16 Kapanewon terdampak krisis air bersih.

Hanya menyisakan dua Kapanewon yang belum melaporkan kekurangan air bersih, yakni Wonosari dan Playen.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul , Sumadi mengatakan, pertimbangan perpanjangan status siaga kekeringan karena musim kemarau dinyatakan belum berakhir oleh BMKG.

Baca juga: BREAKING NEWS: BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan, Ini Daftar Wilayahnya

Ditambah, wilayah yang mengalami kekeringan terus meluas.

"Total hingga sekarang sudah ada sektiar 118.000 jiwa yang berasal dari 16 kapanewon berpotensi mengalami krisis air bersih. Untuk surat perpanjangan status siaga kekeringan sudah diproses di bagian hukum, setda Gunungkidul,"paparnya saat dikonfirmasi pada Selasa (3/10/2023).

Meski ada perpanjangan masa darurat kekeringan, namun Sumadi memastikan tidak ada peningkatan menjadi awas maupun tanggap darurat kekeringan.

Status siaga dirasa masih mencukupi untuk penanganan masalah krisis air bersih di Gunungkidul .

“Dalam pembahasan APBD Perubahan 2023 tidak mengajukan penambahan anggaran. Tapi, kalau dana droping habis, maka bisa meminta tambahan lewat pagu Belanja Tak Terduga,” katanya.

Sumadi mengatakan, pelaksanaan droping air tahun ini mengalokasikan sebanyak 1.060 tangki sudah tersalurkan sebanyak 450 tangki.

Penyaluran air bersih juga dilakukan oleh kapanewon dan bantuan pihak ketiga.

“Kalau ditotal sudah hampir 2.700an tangki yang disalurkan ke masyarakat. Permintaan daerah selatan itu merata melihat dari dropingnya di Grisubo, Panggang, dan Purwosari,” katanya.

Baca juga: Kekeringan Meteorologis Landa Daerah Istimewa Yogyakarta, Ada Peringatan Dini BMKG

Kepala Jawatan Sosial Kapanewon Tepus, Joko Santoso mengatakan, kapanewon mengalokasikan dana droping untuk 450 tangki.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved