Kebakaran Gunung Lawu

Inilah Alasan Mbok Yem Tak Mau Dievakuasi dari Puncak Lawu, Tak Ingin Si Temon Sendirian di Atas

Mbok Yem memilih untuk menemani hewan peliharaanya di warungnya untuk memastikan kondisinya sehat dan selamat.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
YouTube wismoyom
Mbok Yem dalam film dokumenter Mbok Yem “Penjual di Atas Awan” karya Wismoyo Adi Nugroho. 

"Saat ini kami sedang melakukan survei lokasi pendaratan helikopter untuk water bombing, termasuk mencari embung sumber air yang terdekat," ungkap Gatot.

Sementara itu, seorang relawan bernama Roland Yana menyebut titik api pertama kali diketahui di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo, Kecamatan Jogorogo, Jumat (29/9/2023).

Warga Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo itu menyebut sebelumnya warga mampu memadamkan sejumlah titik api.

“Dua pekan sebelumnya sudah ada beberapa titik api tetapi berhasil dipadamkan oleh warga. Hari Jumat itu titik api yang cepat sekali merambat," ujar Roland.

Diduga, api cepat menyebar ke wilayah lain karena tertiup angin kencang.

Warga Desa Sukowidi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan menyebut warga sekitar berupaya membuat ilaran atau sekat agar api tidak menyambar ke wilayah lain.

“Kebakaran menuju puncak Lawu, untuk angin bertiup dari Selatan menuju ke Utara sehingga sedikit menahan laju api ke Selatan. Kita jaga jaga agar api jangan sampai masuk ke hutan produksi, kalau masuk bisa membahayakan karena dekat pemukiman warga,” jelasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved