Rangkuman Pengetahuan Umum
Kerja Rodi dan Romusha: Pengertian, Sejarah, dan Dampaknya di Indonesia
rakyat Indonesia telah mengalami masa yang kelam yakni dipekerjakan secara paksa oleh para penjajah seperti Jepang dan Belanda
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Pada masa penjajahan di Indonesia, rakyat Indonesia telah mengalami masa yang kelam yakni dipekerjakan secara paksa oleh para penjajah seperti Jepang dan Belanda.
Kerja paksa dapat disebut juga dengan kerja rodi pada pemerintahan kolonial Belanda dan romusha pada pemerintahan Jepang. Apa itu kerja rodi dan romusha? berikut simak penjelasanya.
Pengertian dan sejarah
Kerja Rodi merupakan sistem kerja paksa yang dilakukan oleh kolonial Belanda.
Para kolonial Belanda mengeksploitasi sumber daya manusia yang ada untuk bekerja secara paksa.
Pada tahun 1809, Gubernur Hindia Belanda yaitu Marsekal Herman Willem Daendels membangun jalan pos sepanjang seribu kilometer yang membentang dari Anyer hingga Panarukan.
Kerja rodi muncul setelah Louis Napoleon memberikan kepercayaan kepada Herman Willem Daendels sebagai gubernur dan tugas mempertahankan pulau Jawa dari Inggris serta mengatur pemerintahan Indonesia.
Daendels memerintah pada tanggal 1 Januari 1808.
Akibat perintah tersebut, Daendels memerintahkan rakyat Indonesia untuk bekerja secara paksa dalam bidang keamanan, bidang pertahanan dan administrasi.
Sebenarnya Daendels telah menyiapkan upah bagi para pekerja, namun jika upah tersebut habis maka ia mempekerjakan rakyat Indonesia secara paksa tanpa diupah. Selain itu, upah para pekerja juga dikorupsi oleh bupati setempat sehingga tidak sampai kepada para pekerja.
Sedangkan romusha berasal dari bahasa Jepang yaitu "ro" yang artinya buruh dan "musha" yang artinya prajurit atau tentara.
Romusha merupakan masyarakat Indonesia yang dipaksa untuk bekerja dalam proyek infrastruktur seperti membangun jalan, landasan pacu, pelabuhan, dan pekerjaan lainnya.
Romusha ada saat masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia yaitu antara tahun 1942 hingga 1945, pada saat itu ratusan ribu masyarakat Indonesia dipaksa menjadi romusha.
Mereka dipaksa untuk bekerja dan mengalami hal-hal buruk seperti kelaparan, penindasan, kekerasan, penyakit, dan kesejahteraan yang terabaikan. Bahkan banyak yang meninggal akibat bekerja secara ekstrim oleh pemerintah Jepang.
Romusha menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan dalam sejarah Indonesia serta memberikan dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia selama periode pendudukan Jepang.
Dampak kerja rodi dan romusha di Indonesia
Berikut dampak kerja rodi dan romusha di Indonesia:
1. Trauma dan peninggalan emosional
Akibat dipekerjakan secara paksa oleh pemerintah Jepang, mengakibatkan berbagai dampak pada rakyat Indonesia seperti trauma yang berkepanjangan, mempengaruhi kesehatan mental, pengalaman pahit dari generasi ke generasi dan mempengaruhi kesejahteraan keluarga.
2. Penderitaan
Masyarakat Indonesia yang dijadikan Romusha banyak mengalami penderitaan seperti kelaparan, penyakit, perlakuan semena-mena, dan pekerjaan yang berat hingga mengakibatkan korban jiwa. Banyak para anggota keluarga romusha yang kehilangan keluarganya.
3. Ekonomis dan sosial
Akibat dipekerjakan secara paksa hingga meninggal, para keluarga romusha mengalami kerugian ekonomi dan ketidakstabilan.
4. Meningkatkan rasa nasionalisme
Setelah mengalami kepahitan akibat dijadikan sebagai romusha, menimbulkan semangat perjuangan dan menambah rasa nasionalisme untuk melawan para penjajah.
5. Hak Asasi Manusia
Akibat pengalaman romusha oleh Jepang, Indonesia meningkatkan hak-hak bagi para pekerja dan perlindungan serta memperkuat pentingnya hak asasi manusia setelah kemerdekaan.
Itulah penjelasan singkat tentang kerja rodi dan romusha di Indonesia. ( MG Ani Ulwiyati )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.