Asal Usul Penamaan Kampung Ketandan Wilayah Pecinan di Jogja, Berawal dari Kediaman Petugas Pajak
Mereka menempati lokasi yang sekarang dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi di jantung Kota Jogja yaitu seputaran kawasan Malioboro.
"Itu merupakan Ndalem Secodiningrat, termasuk rumah saya yang sekarang saya tempati itu merupakan bekas kandang kuda," kata Tjun.
Seiring berjalannya waktu, perubahan wajah di kawasan Ketandan pun terjadi. Pada era 1900 an, tempat itu menjadi lokasi perdagangan bahan pokok dan komoditas jamu.
Tjun menilai etnis Tionghoa yang mulai berjualan jamu di kawasan tersebut menjadi bukti perpaduan kultur Tionghoa dan Jawa yang sudah lama terjadi.
Ini karena beberapa keturunan Tionghoa yang menempati area Ketandan menikah dengan orang Jawa.
"Kemudian pada 1950 beralih ke toko emas, di era ini cukup banyak warga Ketandan asli yang hilang dan tinggal beberapa saja. Sekarang tinggal tiga keluarga saja," ungkapnya.
Kesulitan ekonomi menjadi penyebab warga Ketandan yang sempat menempati rumah di kawasan itu menjualnya ke orang lain.
Dahulu kesadaran untuk menjaga keaslian bangunan dan arsitektur di Ketandan sangat sulit dipertahankan. Padahal kawasan tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Namun, perlahan-lahan dengan sosialisasi yang optimal, masyarakat mulai terbangun kesadarannya untuk menjaga dan merawat. (*)
Ribuan Pesilat Siap Tampil Enam Jam Nonstop di Malioboro |
![]() |
---|
Gumregah Merti Uwuh, Pedagang Malioboro Berlomba Menyisir Sampah di Jantung Pariwisata Jogja |
![]() |
---|
Libur HUT ke-80 RI, Okupansi Hotel di Malioboro Jogja dan Sekitarnya Berkisar 40-60 Persen |
![]() |
---|
Info Agenda Jogja Akhir Pekan Ini Minggu 17 Agustus 2025, Ada Jogja Fashion Carnival 2025 |
![]() |
---|
Atap Jogja Library Center Malioboro Bocor, DPAD DIY Ungkap Kondisi Kerusakan Koleksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.