Asal Usul Penamaan Kampung Ketandan Wilayah Pecinan di Jogja, Berawal dari Kediaman Petugas Pajak

Mereka menempati lokasi yang sekarang dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi di jantung Kota Jogja yaitu seputaran kawasan Malioboro.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Suasana Kampung Ketandan yang merupakan Kawasan Pecinan di Kota Jogja 

"Itu merupakan Ndalem Secodiningrat, termasuk rumah saya yang sekarang saya tempati itu merupakan bekas kandang kuda," kata Tjun.

Seiring berjalannya waktu, perubahan wajah di kawasan Ketandan pun terjadi. Pada era 1900 an, tempat itu menjadi lokasi perdagangan bahan pokok dan komoditas jamu.

Tjun menilai etnis Tionghoa yang mulai berjualan jamu di kawasan tersebut menjadi bukti perpaduan kultur Tionghoa dan Jawa yang sudah lama terjadi.

Ini karena beberapa keturunan Tionghoa yang menempati area Ketandan menikah dengan orang Jawa.

"Kemudian pada 1950 beralih ke toko emas, di era ini cukup banyak warga Ketandan asli yang hilang dan tinggal beberapa saja. Sekarang tinggal tiga keluarga saja," ungkapnya.

Kesulitan ekonomi menjadi penyebab warga Ketandan yang sempat menempati rumah di kawasan itu menjualnya ke orang lain.

Dahulu kesadaran untuk menjaga keaslian bangunan dan arsitektur di Ketandan sangat sulit dipertahankan. Padahal kawasan tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Namun, perlahan-lahan dengan sosialisasi yang optimal, masyarakat mulai terbangun kesadarannya untuk menjaga dan merawat. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved