Human Interest Story

Sosok Lagiyem Lansia Penjual Telur Merah yang Hanya Ada Saat Maulid Nabi di Yogyakarta

Baginya berjualan telur merah bukan hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga melestarikan budaya.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Miftahul Huda
Lagiyem lansia penjual telur merah di depan Masjid Kauman Yogyakarta, Kamis (28/9/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Makanan khas saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ngayogyakarta Hadiningrat berupa telur merah tetap eksis hingga saat ini.

Telur merah saat Maulid Nabi Muhammad SAW bagi warga Yogyakarta memiliki makna yang mendalam.

Menurut beberapa sumber, Telur merah alias Endog Abang sendiri digambarkan sebagai makna dari 3 benda.

Telur (endog-jawa) diartikan sebagai sebuah kelahiran, warna merah (abang -jawa) sebagai perlambangan dari kesejahteraan, dan ruas bambu panjang yang menusuk berarti hubungan vertikal dengan pencipta (Tuhan).

Baca juga: Jelang Libur Maulid Nabi, Presiden Jokowi Kembali Berkunjung ke Yogyakarta

Lebih jelasnya, telur merah (endog abang) ini memiliki makna yaitu simbol kelahiran kembali untuk kehidupan ke depan yang lebih baik, serta simbol hidup sejahtera dengan selalu berpedoman dengan garis yang telah ditentukan oleh Allah SWT (Tuhan).

Lagiyem seorang lansia asal Mantrijeron, Kota Yogyakarta adalah satu dari sekian masyarakat yang tetap berjualan telur merah ketika perayaan Maulid Nabi.

Menurutnya berjualan telur merah bukan hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga melestarikan budaya.

"Saya jualan sudah sejak dulu setelah lulus SD. Sekarang usia saya sudah 83 tahun," katanya, dijumpai di pelataran Masjid Kauman, Kraton Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).

Telur merah yang dijual merupakan telur ayam yang direbus dan diberi pewarna makanan.

Saat disajikan, telur ditusuk dengan bambu menyerupai sate.

Baca juga: 15 Pantun Bertema Maulid Nabi Muhammad, Pas untuk Sambutan hingga Caption di Medsos

Tusuk bambu tersebut juga ditambahKn ornamen khas semacam bunga manggar terbuat dari kertas.

"Satu telur merah ini saya jual Rp5 ribu rupiah," tuturnya.

Pelanggan Lagiyem rata-rata juga sudah berusia lansia.

Mereka mayoritas ingin bernostalgia saat membeli telur merah Lagiyem saat Maulid Nabi Muhammad

"Ini tadi bawa 5 kilo telur merah, tinggal sedikit," tuturnya.

Biasanya telur merah disandingkan dengan beberapa sajian seperangkat daun sirih. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved