Resensi Buku

Resensi Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan, Karya Baskara T. Wardaya

Buku ini ditujukan kepada orang-orang yang ingin bersama-sama belajar dari penggalan-penggalan kehidupan yang terasa sayang jika dibiarkan berlalu

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
tribunjogja
Baskara T. Wardaya (tengah) saat peluncuruan buku, Selasa (26/9/2023) malam 

TRIBUNJOGJA.COM - Buku berjudul 'Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan' merupakan sebuah buku berisi catatan dan refleksi atas rangkaian pengalaman Baskara T. Wardaya dalam interaksinya dengan bermacam orang dan peristiwa di berbagai belahan dunia.

Secara khusus penulisan buku ini dipantik oleh pengalaman penulis yang sepanjang tahun 2022 lalu berkesempatan untuk mengajar matakuliah sejarah di Marquette University, sebuah universitas yang terletak di kota Milwaukee, Amerika Serikat.

Saat itu ia bertindak sebagai pemangku Francis Wade Chair. Di sela-sela kesibukan mengajarnya, penulis berkesempatan untuk melakukan sejumlah perjalanan dalam rangka penelitian, memenuhi undangan menjadi narasumber, serta mengunjungi sejumlah sahabat.  

Resensi Buku

Buku Awan Merah merupakan bagian dari upaya Baskara T. Wardaya, untuk mencatat dan merefleksikan pengalaman mengajar, meneliti dan berkunjung tersebut.

Selain untuk berbagi pengalaman, bagi Baskara tujuan penulisan buku ini adalah untuk mengajak pembaca guna bersama-sama menyimak pesan atau makna yang tersirat dalam pengalaman-pengalaman tersebut, khususnya dari sudut pandang sejarah.

Itulah sebabnya, selain pengalaman mengajar, disertakan pula pengalaman-pengalaman lain yang dirasa relevan atau nyambung.

Oleh karena itu, buku ini ditujukan kepada orang-orang yang ingin bersama-sama belajar dari penggalan-penggalan kehidupan yang terasa sayang jika dibiarkan berlalu begitu saja.

Sarananya adalah ingatan sejarah, refleksi atas peristiwa-peristiwa tertentu, serta pengenalan terhadap pribadi-pribadi yang dijumpai di sepanjang jalan hidup.

Baca juga: Mengenang Sang Revolusioner, Resensi Buku Dari Penjara ke Penjara Karya Tan Malaka

Dalam buku ini dituturkan dan direfleksikan antara lain :

- Kisah para pelaut awal yang menghuni pulau-pulau di Asia Tenggara Maritim

- Christopher Columbus saat menyeberangi Samudera Atlantik dan menemukan tanah baru.

- Elijah Stone Estes, sang petualang dari North Carolina.

- Chief Red Cloud alias Awan Merah yang adalah seorang Kepala Suku Indian pendamba sistem pendidikan formal.

- Hildred Walker yang berhasil mengukur jarak dari bumi ke bulan.

Melalui buku ini Baskara juga ingin mengajak para pembaca untuk dengan hati yang tenang dan jernih melihat kembali pengalaman masa lalu masing-masing guna ‘memetik buah-buah rohani’ dari pengalaman-pengalaman yang ada.

“Saya berhrap buah-buah rohani itu bisa menjadi bekal untuk bersyukur dan menjalani hidup dengan lebih baik, entah hidup sebagai pribadi, entah hidup sebagai bangsa,” ujarnya.

Sementara itu dengan merefleksikan ensiklik Paus Fransiskus yang berjudul Laudato Si, diharapkan bahwa pembaca akan terinspirasi untuk semakin giat berpartisipasi dalam memelihara dan menjaga planet bumi yang adalah rumah kita bersama.

Dengan sengaja Baskara menyampaikan gagasan-gagasan yang ada secara naratif alias dalam format cerita.

Ia berharap, melalui format cerita seperti itu akan lebih mudah bagi pembaca untuk mengingat dan merefleksikannya dalam konteks yang lebih luas.

Baskara berharap  bahwa dengan menekuni kisah-kisah yang ada di halaman-halaman buku ini, para pembaca tidak hanya akan mendapatkan informasi baru atau menghangatkan kembali ingatan lama, melainkan juga akan terdorong untuk merefleksikan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Terhadap apa yang dialaminya, Baskara mengambil tindakan untuk membagikan pengalaman-pengalamannya kepada para pembaca. Ia menyerahkan kepada para pembaca, apa yang ingin mereka lakukan terhadap pengalaman hidup masing-masing.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved