DI Yogyakarta Terdampak Kekeringan
Program Sumur Bor untuk Atasi Kekeringan Dinilai Tak Berjalan Maksimal, Ini Tanggapan Pemda DIY
DPUPESDM DIY menegasksn program sumur bor yang dijalankan di sejumlah wilayah untuk mengatasi kekeringan sudah melalui tahap perencanaan dan kajian
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Sementara itu, Manajer Pusdalops BPBD DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan, penyaluran bantuan air bersih ke kabupaten terdampak bencana kekeringan masih dilakukan sampai sekarang.
Warga di wilayah terdampak bisa melaporkan ke Dinsos atau BPBD setempat jika membutuhkan bantuan air bersih.
Wilayah Gunungkidul menjadi wilayah paling terdampak dengan 16 Kapanewon mengalami bencana kekeringan.
Adapun jumlah bantuan air bersih yang sudah disalurkan yakni sebanyak 2.475.000 liter untuk Kabupaten Bantul, Sleman sebanyak 18 tanki dan 480 tanki bantuan ke Gunungkidul.
Menurut Lilik, musim kemarau di wilayah setempat masih akan berlangsung sampai akhir Oktober atau awal November mendatang, sehingga sebagian besar wilayah di DIY masih membutuhkan penyaluran air bersih.
"Stok masih cukup, jadi kalau kami tanya ke wilayah apakah dana reguler masih cukup mereka bilang masih, kecuali Kulonprogo. Seandainya dana reguler habis, bisa pakai BTT karena dari wilayah kan sudah menetapkan siaga darurat kekeringan," pungkasnya. (*)
Hujan Tak Kunjung Turun, Benih Padi Petani di Sleman Terancam Gagal Tumbuh |
![]() |
---|
Lama Tak Hujan, Warga di 3 Kalurahan di Sleman Masih Krisis Air Bersih |
![]() |
---|
Imbas Kemarau Panjang, Wisata Cave Tubing Gunungkidul Alami Penurunan Debit Air |
![]() |
---|
Atasi Kekeringan, Fasilitas Booster Akan Disediakan di Samigaluh Kulon Progo |
![]() |
---|
Kekeringan Air di Banyurejo, Warga Butuh Droping Air Bersih 32 Ribu Liter Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.