Berita Kota Yogya Hari Ini
Renovasi Masjid Nurul Hidayah, Pelengkap Kampung Wisata Pathuk di Sumbu Filosofi Yogyakarta
Kawasan wisata kuliner legendaris Bakpia Pathuk Kota Yogyakarta kini semakin lengkap dengan pembangunan Masjid Nurul Hidayah.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kawasan wisata kuliner legendaris Bakpia Pathuk Kota Yogyakarta kini semakin lengkap dengan pembangunan Masjid Nurul Hidayah.
Masjid tersebut juga berada di jalur Sumbu Filosofi Yogyakarta yang baru saja diakui UNESCO sebagai warisan dunia tak benda.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana yang turut meletakan batu pertama meyakini, renovasi pembangunan Masjid Nurul Hidayah akan semakin melengkapi potensi wisata di wilayah Pathuk.
Baca juga: Mahasiswa UNY Kembangkan Aplikasi untuk Cegah Pernikahan Dini
Sehingga Huda pun optimis, asas ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan semangat gotong royong dalam pembangunan masjid ini akan terwujud.
"Ini masjid merupakan inisiasi seluruh warga di Pathuk, kita sangat menghargai dan berdoa agar masjid ini segera selesai. Dan dengan tujuan mulia hadirnya tempat ibadah ini, dapat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat Pathuk, tapi terlebih-lebih bagi masyarakat yang berwisata di kota Yogyakarta," kata Huda seusai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Hidayah, Kamis (21/9/2023).
Sebagai informasi Masjid Nurul Hidayah yang berada di kampung Pathuk (Pathook), Kelurahan Ngampilan sudah berdiri sejak tahun 1985 yang kala itu merupakan sebuah Langgar (Mushola) yang dikenal masyarakat sebagai Langgar Mbah Hanad, karena pendiri sekaligus sebagai pemilik adalah seorang tokoh masyarakat yang bernama H. Mochammad Hanad.
Sesepuh takmir Masjid Nurul Hidayah, HM Yuslie Harun menyampaikan, Langgar yang awalnya relatif kecil sekitar 7x7 meter persegi dan dimanfaatkan untuk tempat ibadah, kemudian pada tahun 1978 fungsi Langgar di rubah menjadi sebuah Masjid dan diberi nama Masjid Nurul Hidayah, dengan menambah luas bangunan menjadi 110 meter persegi.
Seiring berjalannya waktu perkembangan dan kesadaran beragama di kampung Pathuk mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga harus diadakan perluasan tempat ibadah tersebut.
"Pada tahun 1978 fungsi Langgar di rubah menjadi sebuah Masjid dan diberi nama Masjid Nurul Hidayah, dengan menambah luas bangunan menjadi 110 meter persegi dengan bangunan semi permanen, wakaf dari Ibu, Hj. Bandiyah Hanad," kata Yuslie Harun.
Yuslie Harun menyebutkan, posisi Masjid Nurul Hidayah yang berada di kawasan toko pusat oleh-oleh khas Yogyakarta yakni Bakpia yang terletak di Jalan Bhayangkara dan berdekatan dengan Pasar Pathuk.
Maka, dengan sendirinya para wisatawan kalau mencari tempat shalat dan toilet pasti menuju Masjid Nurul Hidayah.
Sehingga Masjid Nurul Hidayah tidak hanya untuk masyarakat kampung Pathuk saja tetapi juga para wisatawan yang belanja oleh-oleh Bakpia.
"Jumlah jamaah yang terus bertambah sehingga masjid perlu adanya perluasan. Berdasarkan kondisi tersebut keluarga Wakif, yakni Ibu Hj. Bandiyah Hanad kemudian mewakafkan lagi sebidang tanah plus bangunan seluas 140 meter persegi pada tahun 2000, untuk memberi fasilitas umat Islam di Kampung Pathuk dan para wisatawan," ucap HM Yuslie Harun.
Demi kelayakan dan kenyamanan para jamaah dan pengunjung Masjid, imbuh Yuslie Harun, Takmir Masjid Nurul Hidayah yang dipimpin Ustadz Isnari membentuk Panitia Pembangunan Masjid Nurul Hidayah, sebagai ketua adalah Priyo Arief.
"Sejak tahun 2022-2023 Panitia Pembangunan mempersiapkan perencanaan pembagunan dan perencanaan pendanaan," katanya.
Perencanaan pembangunan dibantu oleh LPM Fakultas Teknik UTY di bawah pengawasan Cinthyaningtyas Meytasari ahli bidang desain gambar.
"Sementara dalam bidang pelaksana pembangunan adalah dari PT INDOTEL GRAHA PRATAMA Jakarta, dibawah pimpinan Bapak H. Sudarsono," ujar HM Yuslie Harun
Sementara, Ketua Panitia pembangunan masjid Nurul Hidayah, Priyo Arief mengatakan platform anggaran adalah sebesar Rp 2.157.000.000 (dua milyar seratus lima puluh tujuh juta rupiah) sedang anggaran yang tersedia oleh Panitia Pembangunan sebesar Rp 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta rupiah), masih ada kekurangan sebesar Rp 1.707.000.000 ( satu milyar tujuh ratus tujuh juta rupiah).
"Kami Panitia Pembangunan mengharap uluran tangan para dermawan, melalui infaq, sodaqah Zakat Mal dan lain sebagainya, bisa disalurkan kepada kami melalui : Bank BPD DIY No Rek : 006 211 048 116 a. n. Masjid Nurul Hidayah dan Bank BSI No Rek : 733 345 678 2 a.n. Masjid Nurul Hidayah," ujar Priyo Arief.
Peletakan batu pertama renovasi pembangunan Masjid Nurul Hidayah dilakukan Kamis (21/9/2023) pagi dengan prosesi sederhana dan dihadiri Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, tokoh masyarakat Mahyudin Al Mudra, jajaran forum komunikasi pimpinan kemantren Ngampilan serta tokoh masyarakat setempat. (hda)
Bangun Gedung Baru, Puskesmas Kraton Kota Yogyakarta Segera Direlokasi |
![]() |
---|
Kotabaru Ceria, Upaya Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Bangkitkan Atraksi Malam di Jogja |
![]() |
---|
Sebanyak 80 Bank Sampah di Kota Yogyakarta 'Mati Suri', Diperlukan Upaya Pembinaan |
![]() |
---|
Dukung Sanksi untuk ASN yang Terlibat Judi Online, Forpi Kota Yogyakarta: Cek Gawai Secara Berkala |
![]() |
---|
Sanksi Tegas Menanti ASN Pemkot Yogyakarta yang Tergiur Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.