Berita Sleman Hari Ini

Warga Banyurejo Semringah Dapat Bantuan Rumah Arsitektur Khas Jogja

Melalui program program Bantuan Keuangan Khusus (BKK), harapannya masyarakat miskin dapat memiliki hunian yang layak, sehat dan aman. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman Kustini Sri menyerahkan secara simbolis kunci rumah kepada Nanang Hidayat warga Banyurejo, penerima bantuan RTLH kegiatan BKK Arsitektur khas Yogyakarta Selasa (19/9/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Nanang Hidayat terlihat semringah.

Lelaki 40 tahun, warga Dusun Karang, Kalurahan Banyurejo, Tempel, Kabupaten Sleman itu senang karena mimpinya memiliki rumah untuk keluarga kecilnya terwujud.

Ya, Bapak satu anak itu mendapatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) arsitektur khas Yogyakarta yang dibiayai Dana Kaistimewaan. 

"Sebelum saya mendapatkan rumah ini, saya numpang rumah orang tua. Sekarang bisa menempati rumah ini. Alhamdulillah, perasaan senang sekali. Mudah-mudahan ditempati berkah untuk anak dan keluarga," kata Nanang, saat menerima kunci rumah secara simbolis yang diserahkan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, didampingi Paniradya Pati Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho, Selasa (19/9/2023). 

Bantuan Keuangan Khusus Arsitektur khas Yogyakarta merupakan upaya yang dilakukan Pemda DIY melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas PUPESDM DIY) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin sekaligus melestarikan arsitektur Tradisional Jawa yang menjadi ciri khas dari budaya Yogyakarta .

Baca juga: 15 Warga Kulon Progo Terima Bantuan Stimulan Rehab RTLH

Melalui program ini, harapannya masyarakat miskin dapat memiliki hunian yang layak, sehat dan aman. 

Rumah yang dibangun dalam program ini bergaya arsitektur Jawa khas Yogyakarta .

Nanang mengatakan, satu rumah mendapatkan alokasi bantuan Rp 50 juta.

Yang mana Rp 45 juta digunakan untuk membeli material bangunan dan Rp 5 juta untuk membayar tukang.

Rumah Nanang dibangun diatas tanah seluas 100 meter persegi dengan luas bangunan 6x8 meter.

Di dalamnya terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi dan dapur.

Dinding dari tembok.

Bagian jendela dan pintu terbuat dari kayu yang dicat dengan dominasi warna hijau dan kuning.  

"Ini semua bangunan baru. Awalnya lahan kosong, kemudian dibangun. Desain, model dan warna dari sana (Pemda DIY)," kata pria yang bekerja sebagai karyawan toko bangunan itu. Proses pembangunan rumah dikerjakan selama lebih kurang tiga bulan. 

Lurah Banyurejo, Saparjo bersyukur tahun ini sebagian warganya bisa mendapatkan alokasi bantuan dana keistimewaan melalui BKK Arsitektur khas Yogyakarta .

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved