Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Terdampak Kekeringan, Bulog DIY Pastikan Stok Pangan Aman Sampai Akhir Tahun

Perum Bulog Kanwil DIY memastikan stok pangan di wilayahnya tak terpengaruh meski kemarau panjang terjadi di DIY.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perum Bulog Kanwil DIY memastikan stok pangan di wilayahnya tak terpengaruh meski kemarau panjang terjadi di DIY.

Bahkan Perum Bulog Kanwil DIY optimis stok bahan pangan yang tersedia saat ini cukup aman hingga akhir tahun.

Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta , Ali Ahmad Najih Amsari menuturkan stok bahan pangan sendiri memang sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari. 

Sehingga fenomena kemarau panjang dan El Nino tak terlalu berdampak.

Baca juga: Perum BULOG Yogyakarta Salurkan 14.860 Kg Bantuan Pangan Beras Kepada 1.486 PBP

"Kalau kami lihat stok kami, kira-kira tidak terlalu berdampak karena kami sudah siapkan jauh-jauh hari. Jadi perencanaannya kita siapkan dari semester satu lalu," kata Ali, Minggu (17/9/2023).

Disampaikan Ali, stok yang ada di Bulog masih dapat disalurkan hingga Desember nanti.

Termasuk untuk bantuan pangan dan operasi pasar di sejumlah wilayah.

"Untuk DIY sendiri kami sampai akhir tahun kami siapkan. Jadi aman sampai akhir tahun. Jadi selain dari operasi pasar, kami juga siapkan untuk bantuan pangan tadi, jadi sampai desember. Nanti nambah lagi kalau ada yang kurang," jelasnya.

Ali mengungkapkan stok bahan pangan yang tersedia itu tidak hanya beras saja. 

Melainkan bahan pokok lainnya, termasuk beras, gula, terigu, hingga minyak.

Nantinya sejumlah kebutuhan pokoknya akan didistribusikan ke masyarakat melalui pasar-pasar tradisional dengan harga yang lebih murah. 

Tak hanya pasar tradisional tetapi juga langsung bantuan ke masyarakat maupun ritel modern.

Pihaknya tak merinci berapa jumlah pasti stok bahan pangan tersebut terkhusus untuk beras. 

Namun berdasarkan hitung-hitungan yang telah dilakukan stok dipastikan tetap aman.

"Stok ya cukup sampai desember. Ya sampai Desember bisa dilihat lah kebutuhan masyarakat perbulan berapa. Bisa kita hitung," tambahnya.

Berdasarkan prediksi BMKG , kemarau panjang sebagai dampak El Nino akan berlangsung hingga Januari 2024 mendatang. 

Baca juga: Perum Bulog DIY Penuhi Konsumsi Jagung di DI Yogyakarta dengan Skema Komersial

Pasokan air yang menipis berdampak pada sebagian besar petani dalam bercocok tanam

Sementara Kepala Staklim BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyampaikan, pihaknya telah mengeluarkan pringatan dini kekeringan meteorologis.

Kondisi ini merupakan berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan dan seterusnya.

Berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga September 2023, telah terjadi potensi kekeringan meteorologis dengan status waspada dibebera kawasan yang ada di DIY.

"Status waspada artinya telah mengalami hari tanpa hujan >21 hari dan prakiraan curah hujan rendah <20>

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved