Peresmian Pojok Baca Pelita Bahari

Terobosan Polairud Polda DIY, Kisah Pelita Bahari dan Masa Depan Anak-Anak Nelayan Sadeng

Pojok Baca Pelita Bahari: Cahaya di Tepian Laut. Tertulis jelas di layar lebar, disaksikan ratusan tamu yang dudul di bawah tenda.

|
Editor: ribut raharjo
Istimewa
GKR Hemas menyapa anak-anak yang tengah belajar di Pojok Baca Pelita Bahari Kompleks Dit Polairud Polda DIY di Sadeng, Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pojok Baca Pelita Bahari: Cahaya di Tepian Laut. Tertulis jelas di layar lebar, disaksikan ratusan tamu yang dudul di bawah tenda bernuansa merah dan putih.

Pesan dari tulisan itu semakin jelas ketika layar menyajikan satu film pendek tentang kehidupan masyarakat nelayan di Sadeng, Girisubo, Gunungkidul.

Deretan kapal warna-warni bersandar di dermaga pun menghiasi desa itu. Setiap hari, warga melaut untuk menangkap ikan. Hasil tangkapan itu menjadi sumber penghidupan.

Di sekitaran dermaga, setiap jam pulang sekolah, banyak anak bermain. Jika anak kota menjalani les sepulang sekolah, anak-anak itu tak bernasib seindah pesona pantai, karena tak ada kesempatan belajar les itu.

Inilah yang memanggil Pangkalan Kapal Patroli Dit Polairud Polda DIY, Balai Perpustakaan DPAD DIY, dan Pos AL untuk melahirkan Pojok Baca Pelita Bahari.

Dir Polairud Polda DIY, Kombes Pitoyo Agung menjelaskan, Pos Polair Sadeng, Gunungkidul membuka rumah baca ini untuk memberi ruang anak-anak setempat untuk mengisi waktu luangnya dengan hal positif.

GKR Hemas, Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan dan Dir Polairud Polda DIY, Kombes Pitoyo Agung saat menyapa anak-anak belajar di Pojok Baca Pelita Bahari
GKR Hemas, Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan dan Dir Polairud Polda DIY, Kombes Pitoyo Agung saat menyapa anak-anak belajar di Pojok Baca Pelita Bahari (Istimewa)

Tidak sekadar menyiapkan buku bacaan, fasilitas tersebut juga menyediakan program bimbingan belajar.

Dan yang lebih penting, anak-anak bersilaturahmi, menghindarkan anak-anak menjadi individualis karena terbius ke gadget.

Fasiltas rumah baca yang dinamai Pojok Baca Pelita Bahari (Polisi Peduli Literasi Bangkitkan Harapan Anak Negeri) ini sudah memiliki ‘siswa’ sebanyak 39 anak dari rentang usia Taman Kanak-Kanak sampai SMP.

Pitoyo berkisah, gagasan membuat rumah baca berawal dari keprihatinan anggotanya di lapangan yang melihat anak-anak setempat menghabiskan waktunya sepulang sekolah untuk bermain.

"Setelah menerima laporan dari anggota, ide untuk membuat rumah baca muncul," tambahnya.

Berangkat dari pengalamannya saat bertugas di Polda Kalteng, lanjut Pitoyo, pihaknya lantas menyulap salah satu sudut kantor Pos Polair Sadeng menjadi rumah baca. Desain interiornya pun dibuat lekat dengan dunia anak. Tidak disangka, begitu dibuka fasiltas tersebut langsung ‘diserbu’.

"Banyak orang tua yang datang mengantar anaknya kemari," lanjutnya.

Namun setelah rumah baca tersebut dibuka, persolan lain muncul. Diketahui sebagian dari anak-anak tersebut ternyata belum lancar baca tulis huruf latin.

Berawal dari sana, konsep yang awalnya rumah baca berkembang menjadi bimbingan belajar. Sejumlah pihak digandeng guna mewujudkan hal tersebut.

"Untuk bisa mengadakan bimbingan belajar, kita menggandeng Pos TNI AL Sadeng dan guru honorer setempat," imbuhnya.

Setiap hari sebanyak 6 anggota Polair, 3 personel TNI AL dan seorang guru honorer bergantian mengelola dan mengajar anak-anak tersebut.

Tidak hanya mendampingi baca tulis, kesulitan dalam pelajaran sekolah juga dibantu layaknya bimbel konvensional. Fasilitas tersebut beroperasi setiap hari, dan mulai buka usai jam sekolah.

"Intinya sebanyak mungkin pihak kita libatkan untuk bersinergi, ini bukan kerja tunggal polisi," tegas Pitoyo.

Terkait penyediaan buku baca yang memadai, Dit Polairud Polda DIY bekerjasama dengan Balai Perpustakaan DPAD DIY sedang fasilitas internet guna menunjang pembelajaran dibantu oleh Dinas Kominfo DIY.

Diresmikan GKR Hemas

Anak-anak nelayan di Sadeng, Girisubo, Gunungkidul kini memiliki ruang belajar bernama Pojok Baca Pelita Bahari.

Pojok Baca Pelita Bahari merupakan suatu terobosan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Ditpolairud Polda DIY) dan mendapat dukungan penuh dari Kapolda DIY, Irtjen Suwondo Nainggolan, yang ditujukan bagi masa depan anak-anak bangsa.

Istimewanya, Pojok Baca Pelita Bahari yang berada di Kompleks Pos Polair Sadeng, Gunungkidul dan tak jauh dari Pelabuhan Sadeng itu diresmikan Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Sabtu (9/9/2023).

Hadir dalam peresmian itu, Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta, Kolonel Laut (KH/W) Devi Erlita, Dir Polairud Polda DIY Kombes Pitoyo Agung, Cucu Sri Sultan HB X, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo dan Pejabat Utama Polda DIY serta Kapolres Gunungkidul, tokoh masyarakat dan para nelayan.

Dalam sambutannya, GKR Hemas menyampaikan pengalaman mengunjungi Sadeng untuk kali keempat sehingga sangat hafal kondisi di tempat ini.

Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X itu pun sangat senang dengan hadirnya Pojok Baca Pelita Bahari.

Anak-anak sedang belajar di Pojok Baca Pelita Bahari Ditpolariud Polda DIY di Sadeng, Girisubo, Gunungkidul
Anak-anak sedang belajar di Pojok Baca Pelita Bahari Ditpolariud Polda DIY di Sadeng, Girisubo, Gunungkidul (Istimewa)

“Ini akan memudahkan anak-anak untuk mendapat literasi belajar di luar jam sekolah. Kalau anak-anak kota itu les, kalau di sini tentu sulit dilakukan karena butuh biaya. Maka dari itu, anak-anak harus mendapat bantuan untuk belajar dan seperti ini akan sangat membantu mereka,” para GKR Hemas.

GKR Hemas pun memberikan apresiasi khusus kepada Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan dan Dir Polairud Polda DIY Kombes Pitoyo Agung yang telah membuka Pojok Baca Pelita Bahari.

“Kolaborasi pojok baca ini bukti adanya sinergi maritim, di bawah pimpinan Pak Kapolda ada sentuhan untuk masyarakat di bawah dan ini luar biasa. Kita semua punya tanggung jawab besar untuk masyarakat, terutama mereka yang di bawah,” ungkapnya.

“Terima kasih Pak Pitoy Agung yang telah memberikan tempat untuk anak belajar dan bermain,” tambahnya.

Bahkan GKR Hemas akan turut serta menyumbang buku untuk anak-anak dan warga masyarakat, utamanya tentang pengenalan budaya dan lainnya.

Pemimpin masa depan

GKR Hemas memiliki perhatian khusus terhadap dunia pendidikan anak-anak.

Dia melihat siklus perubahan perilaku anak-anak dalam setiap sepuluh tahun.

Ada perubahan di sana yang menuntut semua orang, di dalamnya ada orang tua untuk mendidik dan memantau pendidikan anak.

“Kita harus mendukung agar anak-anak kita itu berprestasi. Mereka itu punya semangat belajar, itu tanda ada kebutuhan mereka yang harus dipenuhi,” ungkap GKR Hemas kala meresmikan Pojok Baca Pelita Bahari di Sadeng, Girisubo, Gunungkidul, Sabtu (9/9/2023).

Untuk itu, permaisuri Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X ini berharap, anak-anak nelayan di Sadeng, kelak mampu menjadi pemimpin masa depan, bahkan menjadi seorang presiden.

“Untuk itu, mari kita didik mereka dengan baik, mental, moral dan tentu pengetahuan. Soal pengetahuan ini penting. Nanti berapa puluh tahun lagi, anak Sadeng ada yang jadi presiden,” kata Anggota DPD RI ini disambut tepuk tangan.

Mengapa? Karena anak-anak Sadeng mengonsumsi ikan laut dan itu bagus untuk kecerdasan.

GKR Hemas melihat, strategi pendidikan yang ada sekarang ini belum sepenunya menyentuh masyarakat bawah. Anggaran pendidikan 20 persen harus menjangkau seluruh Indonesia, tapi itu juga masih sulit.

Dia berharap, anggaran pendidikan terus ditingkatkan, menjadi 30 persen. Sebab, kebutuhan pendidikan anak srmakin hari tidak murah, dan juga perlu strategi yang pas. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved