Berita Jogja Hari Ini

Cerita Widya Hanum Batari Atlet Kempo DI Yogyakarta Peraih Emas pada BK PON di Surabaya

Widya Hanum Batari, atlet kempo DI Yogyakarta berhasil menorehkan satu medali emas pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Atlet kempo DI Yogyakarta, Widya Hanun Batari saat TribunJogja.com temui di Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (5/9/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Widya Hanum Batari, atlet kempo DI Yogyakarta berhasil menorehkan satu medali emas pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) di Surabaya akhir Agustus lalu.

Hasil itu memastikan atlet berusia 22 tahun itu mengunci satu tiket untuk berlaga pada PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024 mendatang.

Atlet asal Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo itu turun pada nomor pertandingan tarung atau randori 50 kg putri.

"Ini emas pertama saya pada BK PON sekaligus pertama kali lolos PON, kemarin saya turun di randori 50 kg putri," ucapnya saat berbincang dengan TribunJogja.com, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Pemkab Sleman Libatkan Ohana Indonesia Susun RAD Bagi Penyandang Disabilitas

Menurut Widya, nomor pertandingan yang ia ikuti itu merupakan nomor pertandingan yang cukup banyak pesertanya. Ia harus bersaing dengan 25 atlet sebelum berhasil menjadi nomor satu.

Diakui Widya, saat ini dirinya fokus menyiapkan fisik untuk berlaga pada PON XXI Aceh-Sumut. Ia pun rutin latihan bahkan sampai tiga kali sehari.

"Persiapan untuk PON Aceh-Sumut saya latihan terus, kadang sehari tiga kali, hasil emas di BK PON ini belum bisa buat saya berpuas diri," katanya.

Sebab, ia menargetkan bisa meraih hal serupa pada gelaran PON tahun 2024 mendatang.

Awal Mula Kenal Kempo

Mahasiswi Fakultas ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Yogyakarta itu bercerita jika dirinya kenal dengan olahraga kempo dari seorang teman.

Saat itu, di tahun 2014 ia diajak untuk ikut berlatih kempo di Kabupaten Kulon Progo.

"Dulu terjun di kempo 2014, saya awalnya diajak teman tapi dia malah nggak nyaman dan saya lanjut sampai sekarang," kenangnya.

Menurutnya, jika tak diajak oleh temannya itu, ia malah tidak tahu dengan olahraga beladiri tersebut.

Sejak awal masuk kempo 2014, Widya latihan intensif selama hampir dua tahun, kemudian mulai ikut kejuaraan.

"Memulai ikut kejuaran dari Porkab, Porda hingga Kejurnas Remaja pada tahun 2016 dan 2018," ucapnya.

Ia menjelaskan, pada awal mula diikutkan bertanding oleh pelatih, ia justru turun pada nomor embu (seni) beregu.

Namun karena dirinya cukup nyaman pada nomor randori, akhirnya ia fokus di kelas tarung itu.

"Saya juga nggak tahu kenapa, tapi suka aja di kelas itu," tukasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved