Berita Gunungkidul Hari Ini

Tercatat 17.381 Rumah di Gunungkidul Berstatus Tidak Layak Huni

Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Gunungkidul terbilang masih tinggi. Upaya rehabilitasi pun terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
Bupati Gunungkidul Sunaryanta (kemeja abu-abu) saat meresmikan rumah warga yang sudah direhabilitasi pada Selasa (29/08/2023). Rumah tersebut berada di Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Gunungkidul terbilang masih tinggi. Upaya rehabilitasi pun terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab), melibatkan pemerintah pusat, provinsi, hingga lembaga terkait.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengungkapkan masih ada sekitar 17.381 rumah yang kondisinya tidak layak huni.

"17 ribu lebih rumah warga ini masih sangat membutuhkan bantuan untuk rehabilitasi," katanya, Selasa (29/08/2023).

Baca juga: Ini Progres Gerakan Mbah Dirjo di Kota Yogyakarta Hingga Agustus 2023

Meski begitu, Sunaryanta mengklaim jumlahnya berkurang dibandingkan saat awal ia menjabat sebagai bupati. Sebab di 2021 lalu ada sebanyak 21.800 RTLH.

Ia menilai masalah RTLH ini jadi perhatian bagi jajarannya. Namun ia juga mengatakan penyelesaian masalah RTLH tidak bisa dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul saja.

"Perlu ada sinergi dengan provinsi hingg pusat, atau lewat bantuan Baznas hingga program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP)," ujar Sunaryanta.

Pada 2023 ini, setidaknya ada 1.024 unit RTLH yang sudah direhab. Rehab 577 unit RTLH berasal dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah pusat.

Sedangkan Pemkab Gunungkidul merehab 348 unit RTLH. Sisanya dari provinsi sebanyak 75 unit RTLH dan 24 unit RTLH memanfaatkan bantuan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional).

"Saya juga berharap penerima bantuan merawat rumah yang sudah direhab dengan baik agar bisa terus dimanfaatkan," kata Sunaryanta.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III, Salahudin mengatakan program BSPS di Gunungkidul berjalan sejak 2016. Hingga kini, sebanyak 6.184 unit RTLH sudah tersentuh bantuan.

Sesuai namanya, BSPS memberikan dana stimulan sebesar Rp 20 juta bagi penerima bantuan. Penerima juga menggunakan dana swadaya untuk menutupi kekurangan biaya rehab rumah.

"Rp 20 juta ini digunakan untuk material bangunan senilai Rp 17,5 juta dan Rp 2,5 juta sisanya untuk upah tenaga," jelas Salahudin.(alx)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved