Berita Jogja Hari Ini

Dukung Akselerasi Penggunaan Kendaraan Listrik di Indonesia, PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur

PT PLN (Persero) mendukung penuh program pemerintah untuk akselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
IST
Logo PLN 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT PLN (Persero) mendukung penuh program pemerintah untuk akselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan sejak 2019 lalu, PLN serius dalam menyediakan infrastruktur kendaraan listrik di tanah air.

Sehingga masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan tidak perlu khawatir. 

Baca juga: Tahap Konsultasi Publik Tol Yogya-YIA Wilayah Kulon Progo Belum Rampung, Penerbitan IPL Terhambat

"Infrastrukturnya sudah kami siapkan. Mulai dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) hingga platform digital seperti Electric Vehicle Digital System (EVDS)," katanya, Rabu (23/08/2023). 

Ia menerangkan biaya operasional kendaraan listrik jauh lebih murah dibanding kendaraan BBM. Pasalnya motor dengan jarak tempuh 50 kilometer menghabiskan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,5 kWh. 

Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM harus menghabiskan biaya sekitar Rp 13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. 

”Dengan begitu menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen dari pada menggunakan sepeda motor BBM. Tak hanya hemat di sisi operasional, motor listrik juga lebih hemat biaya perawatan dan pajaknya lebih murah,” terangnya. 

Selain hemat, kendaraan listrik juga ramah lingkungan. Secara ekuivalen, emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kg CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya hanya 1,5 kg CO2e. Dengan kata lain, kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. 

Listrik yang disediakan untuk mengisi daya kendaraan juga akan semakin bersih, menyusul mulai dibangunnya pembangkit yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). 

"Seiring dengan pembangkit PLN yang akan menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Sepeda dan Motor Listrik Indonesia (Kosmik Indonesia), Dermawan mengungkapkan konversi motor listrik bisa menjadi alternatif.

Sebab keunggulan konversi listrik adalah pemilik bisa menentukan spek kualitas terbaik yang diinginkan dan memperpanjang umur motor kesayangan.

”Kalau konversi kita bisa menentukan spek khusus motor kita, kalau dari pabrikan kita gak bisa. Motor kesayangan kita juga bisa lebih panjang usianya,” ungkapnya.

Di Indonesia jumlah kendaraan motor BBM diperkirakan mencapai 120 juta kendaraan, dengan tren pertumbuhan 5 % hingga 6 % per tahun.

Oleh sebab itu, konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) merupakan langkah yang strategis. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved