Tari Dolalak Arum Manis Desa Pacor Bawa Purworejo Juara Penyaji Terbaik Festival Perbatasan 2023
Para peserta duta seni dari Kabupaten Purworejo pun membawa pulang tropi, piagam penghargaan, dan uang pembinaan senilai Rp7 juta.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Kesenian tradisional Tari Dolalak berhasil membawa Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menyabet predikat Penyaji Terbaik I dalam agenda Festival Perbatasan 2023.
Atas kemenangan itu, para peserta duta seni dari Kabupaten Purworejo pun membawa pulang tropi, piagam penghargaan, dan uang pembinaan senilai Rp7 juta.
Gelaran kebudayaan Festival Perbatasan 2023 diikuti oleh 18 peserta dari Kabupaten Magelang, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Purworejo.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Kabupaten Kulon Progo, DIY, selama tiga hari sejak 18-20 Agustus 2023.
Pada kesempatan itu, Kabupaten Purworejo mengirimkan kontingen duta seni Tari Dolalak Arum Manis dari Desa Pacor, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dengan penata tari adalah Rianto Purnomo, penata musik Eko Marsono, penata rias busana Agus Setiyono, dan jumlah penari beserta pengiring sebanyak 20 orang.
Ppenampilan Tari Dolalak yang mewakili Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dilaksanakan pada Sabtu (19/8/2023) di lapangan Sibogor Pripih, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih, mengatakan bahwa menjadi Penyaji Terbaik dalam Festival Perbatasan bukanlah kali pertama bagi Kabupaten Purworejo.
Sebelumnya pada 2022 lalu, Kabupaten Purworejo juga meraih predikat Penyaji Terbaik dengan menampilkan tari Dolalak Kaligesingan oleh grup Dolalak Dewi Pertiwi, Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
"Kami (Kabupaten Purworejo) sudah dua kali mendapat tropi penyaji terbaik I pada Festival Budaya Perbatasan. Pada 2022, kami menyajikan Tari Dolalak Kaligesingan. Kalau tahun ini (2023), kami menampilkan tari Dolalak dengan ragam gerakan khas gaya logungan atau biasa disebut kulonan," ungkap Woro, Senin (21/8/2023).
Woro menjelaskan, secara kostum mulai dari topi pet, pangkat, bentuk, ornamen baju, dan celana yang dipakai oleh penari Dolalak Logungan sama seperti semua gaya Dolalak, yakni menyerupai opsir.
Bedanya, gaya Dolalak Logungan mengenakan tali dadung putih yang diikatkan di badan penari mengarah ke sisi kanan.
"Filosofinya itu sebagai simbol kesucian hati, benteng laku, dan kemantapan untuk selalu berbuat kebajikan. Adapun dolalak sendiri merupakan simbol keterbukaan hati untuk saling bekerjasama, saling menghormati, serta persatuan dalam keberagaman," jelasnya.
Menurut Woro, prestasi itu membuktikan bahwa kesenian rakyat Kabupaten Purworejo semakin berkembang menjadi lebih baik, dengan tetap menjaga roh dari tarian tersebut. Juga menjaga kualitas, kewibawan, dan tidak mengutamakan sensualitas.
Kasus Motor Pelat Merah Samsat Terdaftar Purworejo Nunggak Bayar Pajak |
![]() |
---|
Pajak Motor Pelat Merah Nopol AA 6081 XC Telat 1 Bulan 19 Hari |
![]() |
---|
21 Kecamatan Meriahkan Parade Seni Budaya HUT ke-80 RI Kabupaten Magelang |
![]() |
---|
Pleidoi dari Tim Hukum Bongkar Peran Pihak Lain dalam Dugaan Korupsi P4TK Seni Budaya Yogyakarta |
![]() |
---|
Tarian Kolosal Dewi Sri Hangrekso Bumi Meriahkan HUT SMP Negeri 1 Bantul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.