Sri Sultan HB X Beri Pesan untuk Pembalap Cilik Fano: Di Sirkuit Boleh Mbelok, Soal Tekad Ojo Mbelok
Fano akan berangkat ke Belgia untuk bergabung dengan Tim DVS KTM Junior Racing
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Yogyakarta memiliki pembalap motocross cilik berbakat yang tengah merintis di kancah internasional. Namanya Cameron Stefano Gallardo.
Cameron Stefano Gallardo, yang akrab disapa Fano lahir di Yogyakarta pada 19 April 2011 silam. Tekadnya membalap untuk mengharumkan nama Yogyakarta dan Indonesia begitu besar.
Ditemani orang tuanya, Fani Suwito dan Rosy Liana, mengenakan pakaian balap dan helm kebanggaan, Fano sowan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kraton Kilen.
Dalam pertemuan ini, Fano juga didampingi cucu Sri Sultan Hamengkubuwono X yakni, RM Gustilantika Marrel Suryokusumo.
Sosok yang akrab disapa Mas Marrel ini juga dikenal sebagai pembalap muda berprestasi yang telah berkarir di dunia balap internasional selama 5 tahun.
Fano mohon doa restu sekaligus memohon suntikan semangat dan nasehat terkait rencana besarnya untuk menorehkan prestasi balap di kancah internasional.
Raja Kraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY itu pun merasa bangga, menyuntikkan semangat dan menyampaikan pesan khusus kepada Fano.
Dalam kesempatan itu, Sultan mengingatkan agar Fano memiliki kemauan dan tekad yang kuat, serta membutuhkan dukungan penuh dari orang tuanya.
"Fano perlu memiliki kemauan yang kuat dan ingat bahwa kepercayaan dan dukungan dari orang tua merupakan jalan menuju kesuksesan. Untuk mencapai tujuannya, Fano perlu memiliki kemauan yang kuat dan menghargai dukungan dari orang tua. Langkah pertama dalam perjalanan ini harus dijalani dengan tekun, dan penting untuk menjaga fokus pada proses,” pesan Sultan.
“Di sirkuit boleh ‘mbelok' mengikuti rute sirkuit, tetapi soal tekad dan ketekunan 'ojo mbelok',” pesan Sultan yang memiliki makna dalam sekali ini,"imbuhnya.
Mendapat wejangan Ngarso Dalem, dengan polosnya Fano menyampaikan impian besarnya di dunia motocross.
"Saya ingin ikut Kejuaraan Dunia Motocross International Ngarso Dalem, dan naik ke level kelas senior profesional," ucapnya.
Di usianya yang masih muda, Fano telah menunjukkan tekad dan semangat yang luar biasa dalam menghadapi setiap tantangan yang datang.
Fano kemudian bercerita kepada Sultan tentang pengalamannya pernah mengalami patah tulang dan cedera berkali kali selama menekuni hobi balapnya.
Mas Marrel kemudian memberikan pandangan dan pengalamannya sebagai pembalap kepada Fano.
Ritual Raja Kraton Yogyakarta Jejak Tumpukan Bata Rangkaian Maulud Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Momen Sri Sultan HB X 'Jejak Banon' di Hajad Dalem Sekaten Tahun Dal |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X: Neurorehabilitasi Bukan Sekadar Teknologi, tapi Memanusiakan Manusia |
![]() |
---|
Persilakan Mahasiswanya Ikut Demonstrasi, UGM: Mereka Punya Alasan untuk Aksi |
![]() |
---|
Pertemuan Tertutup Minggu Malam 10 Rektor dengan Raja Keraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.