Kasus Mayat Bayi di Kebun Kosong Sleman dan Bayi Mengapung di Sungai Code Jogja

Dua kasus temuan mayat bayi dibuang terjadi beruntun di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta akhir pekan ini.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Istimewa
Mayat bayi perempuan ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Candiwinangun, Sardjono, Ngaglik, Kabupaten Sleman 

Tribunjogja.com Sleman - Dua kasus temuan mayat bayi dibuang terjadi beruntun di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta akhir pekan ini.

Kasus pertama temuan di Sleman dan di Kota Jogja.

Dua mayat bayi yang ditemukan berjenis perempuan.

1. Ditemukan Pencari Burung

Mayat bayi ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Candiwinangun, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Saat ditemukan, mayat bayi berjenis kelamin perempuan itu dalam kondisi membusuk.

Pihak Kepolisian saat ini melakukan penyelidikan dalam perkara tersebut.

Kapolsek Ngaglik Kompol Anjar Istriani melalui Panit Reskrim Polsek Ngaglik, Ipda Ys Udin Afriyanto mengatakan, mayat bayi perempuan tersebut ditemukan kali pertama oleh pencari burung pada Jumat (18/8/2023) sore.

Semula, sekira pukul 14.00 WIB, saksi yang sedang mencari burung menginjak tanah ambles di sebuah kebun kosong.

Karena penasaran, saksi kemudian mengajak temannya untuk melihat dan menggali isi tanah ambles tersebut.

"Saat digali terlihat kain putih dan basah. Karena curiga (tanah) digali hingga sekitar 30 sentimeter dan terlihat kaki anak kecil," katanya, Sabtu (19/72/2023).

Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada warga lainnya dan pihak Kepolisian.

Setelah menerima laporan, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian bersama petugas dari Puskemas Ngaglik 1.

Hasil pemeriksaan dari dokter terhadap jenazah bayi tersebut, didapati bahwa jenis kelaminnya perempuan.

Bayi tersebut diperkirakan lahir prematur, dengan panjang 42 centimeter.

Tubuhnya lengkap dan kemungkinan dilahirkan saat usia kandungan sekitar 7 bulan.

Hasil pemeriksaan, bayi yang ditemukan tanpa ari-ari itu, sudah meninggal dunia sekira 3 hari yang lalu.

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Made Wira Suhendra mengatakan, pihak Kepolisian sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

Setelah dilakukan olah TKP, mayat bayi kemudian dibawa ke RS Bhayangkara. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan.

"Betul terkait hal ini, masih dalam proses penyelidikan," ujar dia.

2. Mengapung di Sungai Code

Warga bantaran sungai Code, Kalurahan Prawirodirjan, Kota Yogyakarta digemparkan atas penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan mengapung di bantaran sungai Code.

Anggota kepolisian bersama warga mengevakuasi mayat bayi yang terapung di Kali Code, Jumat (18/8/2023)
Anggota kepolisian bersama warga mengevakuasi mayat bayi yang terapung di Kali Code, Jumat (18/8/2023) (Dok.Polsek Gondomanan)

Bayi nahas itu ditemukan mengapung dibantaran sungai Code RT 15 RW 05, Kalurahan Prawirodirjan, Kemantren Gondomanan, Jumat (18/7/2023) sekitar pukul 13.30 WIB.

Kapolsek Gondomanan Kompol Abdul Jalil SH mengatakan mayat bayi tersebut pertama kali diketahui oleh seorang saksi warga sekitar bernama Kabul Budiyono.

Saat itu saksi pulang dari setor dagangan makanan ringan sembari istirahat dan melihat-lihat ke pinggir sungai.

“Sesaat kemudian, pandangan saksi tertuju pada suatu benda seperti bangkai binantang atau kucing, namun setelah di cermati ternyata mayat bayi,” katanya, saat dikonfirmasi.

Melihat hal tersebut, saksi kemudian memberitahukan warga lainnya.

Warga yang memperoleh informasi itu langsung mendatangi lokasi kejadian dan memastikan bahwa benda yang mengapung tersebut merupakan mayat bayi.

Atas temuan itu saksi lantas menghubungi Polsek Gondomanan.

Selanjutnya petugas polsek langsung mendatangi lokasi kejadian untuk olah TKP.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya mayat tersebut berjenis kelamin perempuan," ungkap Kapolsek.

Jika dilihat dari kondisi bayi, pihak kepolisian bersama tim identifikasi memperkirakan bayi perempuan itu meninggal sudah dua hari yang lalu.

"Bayi di perkirakan kurang lebih sudah dua hari. Mayat bayi selanjutnya di bawa ke RS Bhayangkara," ujarnya.

Saat ditemukan, posisi bayi dalam keadaan tengkurap dengan plasenta atau ari-ari bayi menyangkut di ranting pohon. (Tribunjogja.com/rif/hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved