Berita Jogja Hari Ini
GIPI DIY Berharap Penerbangan Garuda Indonesia Jogja-Jeddah Tidak Hanya Untuk Haji dan Umroh
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie berharap Garuda Indonesia melayani penerbangan reguler rute Jogja
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie berharap Garuda Indonesia melayani penerbangan reguler rute Jogja-Jeddah.
Dengan begitu, penerbangan langsung Jogja-Jeddah dapat berdampak pada kunjungan wisatawan Eropa.
"Saat ini masih khusus haji dan umroh, kalau bisa ya reguler, sehingga berpengaruh positif untuk wisman. Bisa aja nanti hubnya Dubai, Abu Dhabi, atau Qatar, bisa menjadi pergantian flight yang dari Eropa," katanya, Selasa (15/08/2023).
Baca juga: AC MILAN: Alasan Dulu Paolo Maldini Ogah Rekrut Moises Caicedo Seharga €2 Juta
Menurut dia, penerbangan langsung Jogja-Jeddah dapat memotong biaya perjalan wisman Eropa. Sehingga biaya perjalanan akan jauh lebih murah.
"Cost mereka kan tinggi karena harus transit dulu, kalau ada penerbangan langsung, tentu cost mereka akan lebih murah. Sehingga mendorong wisman khususnya Eropa untuk datang ke DIY. Karena memang wisman dari Eropa ini cukup banyak," sambungnya.
Bobby menilai masalah penerbangan internasional adalah load factor.
Namun hal tersebut tidak dialami oleh Garuda Indonesia jika melayani penerbangan Jogja-Jeddah.
"Sehingga saat bisa kalau melayani reguler, nggak ada masalah load factor. Berangkatnya bawa jemaah haji, pulangnya kan bawa wisman. Harusnya sih bisa," lanjutnya.
Ia menejelaskan DIY memiliki Yogyakarta Internasional Airport yang sangat memadai untuk pendaratan pesawat besar. Sehingga secara infrastruktur DIY siap untuk menambah penerbangan langsung.
Berbeda dengan sebelum adanya YIA, yang dianggap kurang representatif. Sayangnya YIA belum dioptimalkan untuk melayani penerbangan langsung.
"Dulu sebelum ada YIA mungkin masih bisa semacam ditolerir karena nggak ada bandara yang representatif. Sehingga Jogja tergantung dengan Jakarta dan Bali. Kalau sekarang kan ada YIA dan sudah sangat layak untuk melayani penerbangan langsung. Kami sudah terus mendorong pemerintah agar dibuka penerbangan langsung," jelasnya.
Terpisah, Penasihat DPD Asita DIY, Edwin Ismedi Himna menambahkan penerbangan langsung Jogja-Jeddah oleh Garuda Indonesia tidak bakal berdampak jika hanya melayani jemaah umroh dan haji saja.
Mestinya pemerintah ambil sikap, agar penerbangan internasional tersebut tidak hanya melayani jemaah umroh dan haji saja.
"Kalau hanya melayani jemaah saja, ya tentu tidak berdampak pada wisman. Sehingga kedua belah pihak harus bergerak. Harapan kami pemerintah juga ambil kesempatan, agar bisa melayani penerbangan reguler. Sehingga berdampak pada kunjungan wisman," imbuhnya. (maw)
Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
![]() |
---|
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.