Kualitas Udara Kota Yogyakarta Diklaim Memburuk, Ini Imbauan Dinkes untuk Warga

Aktivitas pembakaran sampah yang dilangsungkan warga masyarakat akibat pembatasan operasional TPA Piyungan jadi salah satu penyebab.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. DLH Kota Yogya
Petugas DLH tengah memantau kualitas udara Kota Yogyakarta dengan alat manual aktif. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kualitas udara di Kota Yogyakarta terpantau mengalami perburukan, memasuki bulan Agustus 2023 ini.

Aktivitas pembakaran sampah yang dilangsungkan warga masyarakat akibat pembatasan operasional TPA Piyungan jadi salah satu penyebab.

Sub Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga (KLKKKO) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Nur Wara, meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Bukan tanpa sebab, kualitas udara yang kurang baik dapat memperburuk kondisi kesehatan.

"Terutama untuk kalangan rentan, layaknya lansia, ibu hamil, atau ibu menyusuhi dan anak-anak. Karena itu bisa berdampak pada gangguan pernafasan seperti asma, penyakit paru-paru," cetus Wara.

Karena itu, ia mengimbau supaya masyarakat bisa menghindari aktivitas pembakaran sampah, dengan melangsungkan upaya pemilahan dan pengolahan, selaras program Pemkot Yogyakarta.

Namun, seandainya kualitas udara yang saat ini berada di taraf baik-sedang nantinya semakin memburuk dan dirasa mulai mengganggu, warga tak perlu ragu untuk memakai masker.

"Karena langkah untuk mencegah terpapar polusi udara, ya, dengan memakai masker, serta mengurangi pembakaran sampah," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved