Buntut Seorang Pelajar Meninggal Dunia di Puskesmas Bayat Klaten, Warga dan Muspika Gelar Audiensi

Pertemuan dilakukan dengan kepala Puskesmas dan unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Bayat.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Suasana audiensi warga dan Muspika Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/8/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sejumlah warga di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mendatangi Puskesmas Bayat Kamis (10/8/2023) untuk menyampaikan aspirasi terkait perbaikan layanan.

Hal itu dilakukan buntut meninggalnya seorang pelajar SMK, Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 19.00 WIB di puskesmas tersebut.

Seorang warga yang ikut pada pertemuan itu, Suripto (50), mengatakan jika warga tiba di Puskesmas sekitar pukul 08.30 WIB.

Pertemuan dilakukan dengan kepala Puskesmas dan unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Bayat.

Ia menjelaskan, pelajar yang meninggal dunia berinisial TA (16).

Diketahui, TA bersekolah di sebuah SMK di Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.

TA juga sedang menjalani persiapan sebagai anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) di Gunungkidul.

Pelajar putri itu pada Rabu siang masih sehat dan sempat mengikuti latihan Paskibra. Kemudian, sore harinya pulang ke rumah.

Namun, pada pukul 18.30 WIB, TA mengeluhkan sakit hingga tak sadarkan diri.

Keluarga lalu membawa TA ke Puskesmas Bayat agar mendapatkan pertolongan medis.

"Kondisinya memang sudah tidak sadar, begitu sampai situ (Puskesmas), tidak ada dokter, juga tidak ada sopir ambulans," ujarnya pada wartawan.

Atas peristiwa itu, lanjut Suripto, warga kemudian mendatangi Puskesmas pada Kamis pagi untuk meminta perbaikan layanan.

"Hasil pertemuan tadi istilahnya kita minta pembenahan, kalau pelayanan masih seperti itu kita akan kerahkan masa dan dilanjut ke kabupaten," katanya.

Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan bahwa dirinya telah mendapat informasi terkait adanya audiensi dari masyarakat dengan Puskesmas tersebut.

"Sudah terjadi audiensi dan diskusi bersama, bukan digeruduk bahasanya, jadi 15 orang perwakilan dari Bayat datang dan diskusi bareng, disitu ada Pak Camat dan Muspika, intinya (Puskesmas) Bayat buka 24 jam diharapkan proses pelayanan stand by," ucapnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved