Berita Klaten
Abah Lala Ikuti Aksi Damai Seniman Lintas Daerah di Klaten
Lagu tersebut mengema dinyanyikan ratusan seniwan-seniwati dari berbagai daerah yang menggelar aksi damai di Alun-alun
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Lagu Maju Tak Gentar mengema di Alun-alun Klaten, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (1/10/2025). Lagu tersebut mengema dinyanyikan ratusan seniwan-seniwati dari berbagai daerah yang menggelar aksi damai di Alun-alun Klaten.
Aksi solidaritas itu digelar menanggapi insiden penganiayaan dan pengeroyokan yang menimpa penabuh ketipung bernama Ryan Wahyu Saputra (23) alias Kirun, saat resepsi hajatan di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Minggu (28/9/2025) lalu.
Pantauan Tribun Jogja, lagu Maju Tak Gentar itu dinyanyikan bersama ratusan seniwan-seniwati dengan dipandu Abah Lala. Lagu itu menjadi penyemangat dan pengkuat tekad mereka untuk memberikan dukungan kepada rekan sesama seniman musik.
Ketua Sekaten (Seniman Kabupaten Klaten), Sigit, mengungkapkan dalam aksi solidaritas itu, para seniwan-seniwati juga memberikan iuran sukarela kepada Kirun. Dikatakan terkumpul sekitar Rp12 juta donasi para seniwan untuk Kirun.
"Itu sebagai bentuk tresno dan spontanitas teman-teman saja. Kami sangat memberikan apresiasi kepada teman-teman seniman, baik dari Soloraya, Sragen, Boyolali, bahkan Sleman, dan Bantul," ujarnya.
• Penabuh Kendang Dikeroyok saat Resepsi Pernikahan di Klaten, Polisi Amankan Tiga Orang
Pihaknya juga memberikan aspirasi tersendiri kepada jajaran kepolisian Polres Klaten yang telah melaksanakan tugas dengan sigap. Sehingga berhasil mengamankan para tersangka yang telah menganiaya Kirun.
Perwakilan Seniman dari Karanganyar, Adi, juga memberikan apresiasi jepada aparat kepolisian yang bergerak cepat menangkap pelaku. Pihaknya mengaku akan terus mendukung dan mengawal kasus tersebut hingga selesai sesuai hukum yang berlaku di NKRI.
Agus Purwanto atau dikenal dengan nama Abah Lala, pencipta lagu Ojo Dibandingke, juga hadir dalam aksi solidaritas tersebut. Lelaki yang memperkenalkan jargon 'Cendol Dawet' itu datang membawa bendera one piece dan memakai ikat kepala bertuliskan 'Bolone Kuri'.
"Saya mewakili teman-teman yang ada di Boyolali, khususnya untuk memberikan support dan dukungan kepada musisi maupun seniman yang ada di Klaten," kata Abah Lala.
Dia menyebut, seorang musisi atau seniman itu mempunyai harga diri. Sehingga dia mendesak aparat penegak hukum memastikan bahwa pelaku kekerasan dalam dunia seni harus diadili seadil-adilnya. Hal itu demi memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi para pelaku seni di masa depan.
"Saya berharap untuk waktu perizinan harus ditepati. Katakanlah kita harus menghormati pihak jajaran keamanan. Kalau pun diberikan izin sampai jam 11.00 WIB, ya jam segitu harus selesai. Tidak ada yang namanya over time atau penambahan, karena semuanya susah dipikirkan dari segi resiko dan keamanannya," papar dia.
Selain itu, ia meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas peristiwa penganiayaan tersebur. Dia minta Polres Klaten menegakkan hukum dan memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku. (drm)
--
| Kesaksian Tim Gabungan Klaten Evakuasi Nenek Terjatuh ke Sumur Sedalam 15 Meter |
|
|---|
| Drama Evakuasi Nenek Salinem di Klaten, Terjatuh ke Sumur Saat Cek Pompa Air |
|
|---|
| Kasus Mobil Listrik Terobos Lobi Hotel di Klaten, Sopir Disebut Asal Jogja |
|
|---|
| Mobil Listrik Nyelonong Masuk Lobi Hotel di Klaten, Ini Kata Saksi |
|
|---|
| Cerita Nenek 83 Tahun Warga Klaten Dijemput untuk Rekam e-KTP |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.