Lukas Enembe Habiskan Rp22,5 M di Judi Baccarat dan Jackpot

Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe, punya dua permainan judi favorit yang selalu dia mainkan saat datang ke Kasino Singapura dan Filipina.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, Gubernur Papua, Lukas Enembe tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana di Jakarta, Kamis (12/1/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe, punya dua permainan judi favorit yang selalu dia mainkan saat datang ke Kasino Resort World Sentosa di Singapura dan Solaire Resort and Casino di Manila, Filipina. Dua permainan judi itu adalah Baccarat dan Jackpot.

Hal ini diungkap Dommy Yamamoto, selaku pihak swasta yang menjadi saksi dalam kasus dugaan gratifikasi dan suap Lukas Enembe di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (9/8). Dommy, diketahui, diminta Lukas Enembe untuk menukarkan uang dan mendampinginya bermain judi di Singapura dan Manila.

Mulanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK bertanya ke saksi apa permainan judi yang dimainkan Lukas Enembe di kasino di Singapura dan Manila. "Singapura main judinya apa?' tanya jaksa di persidangan.

"Permainan Baccarat dan Jackpot, di Manila sama," jawab Dommy.

Jaksa mengungkap, bahwa Lukas Enembe diduga menghabiskan total Rp22,5 miliar untuk bermain judi kasino di dua negara tersebut. Namun, selama dua tahun bermain judi sejak 2020, saksi menyebut Lukas Enembe tak pernah untung apalagi menang.

"Setahu saya tak pernah (menang)," jawab Dommy sambil tertawa.

Adapun aliran uang Rp22,5 miliar itu terungkap lewat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi Dommy Yamamoto. Dalam BAP tersebut, total ada dana Rp22,5 miliar yang ditukarkan menjadi valas atau valuta asing dolar Singapura.

Rinciannya adalah total uang sebanyak Rp7,5 miliar yang ditransaksikan menggunakan rekening bank BCA Agus Parlindungan dengan transaksi uang masuk kredit tanggal 18 Mei 2022 sebesar Rp5 miliar dengan keterangan RTGS bendahara Provinsi Papua.

Kemudian, ada transaksi pembelian valas bercampur dengan transaksi orang lain dengan jumlah Rp6,259 miliar.
Lalu, ada uang masuk kredit tanggal 25 Mei 2022 sebesar Rp2,5 miliar dengan keterangan Yance Parubak (Setda Sektor Papua), kemudian ada transaksi pembelian valas bercampur dengan orang lain sejumlah Rp2,629 miliar, valas senilai Rp2,5 miliar digunakan untuk kepentingan judi Lukas Enembe.

Pada 18 Mei 2022, total uang sebanyak Rp10 miliar dengan rincian Rp5 miliar sebanyak dua kali diminta Lukas Enembe untuk transfer ke rekening money changer PT Mulia Multi Valas dengan nomor rekening yang berbeda.

Kemudian, valas dengan nilai total Rp10 miliar tersebut digunakan untuk kepentingan Lukas untuk berjudi di Kasino Manila.

Pada 18 Mei 2022, Lukas Enembe minta uang sebanyak Rp5 miliar untuk transfer ke rekening PT Anugerah Prospek Valasindo, kemudian valas dengan nilai total senilai Rp5 miliar tersebut digunakan untuk kepentingan Lukas Enembe untuk berjudi di Kasino Manila.

"Valas senilai Rp22,5 miliar digunakan untuk kepentingan judi Lukas Enembe," kata jaksa.

Dommy Yamamoto juga mengungkapkan, bahwa terdakwa kasus suap gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe memang gemar bermain di judi di luar negeri.

Dommy mengungkapkan, sebagai penyedia jasa money changer, dirinya dipercaya Enembe untuk mengikuti kegiatan Enembe berplesir ke Singapura dan Manila.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved