Okupansi Hotel di DI Yogyakarta Merosot Pada Agustus 2023, Salah Satu Faktornya Diduga karena Sampah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut tingkat hunian atau okupansi hotel di DI Yogyakarta mengalami penurunan signifikan di Agustus 2023 ini.

Ketua DPD PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, tren penurunan terlihat sejak Juli 2023 di mana tingkat hunian kala itu berada di angka 50-60 persen.

Kemudian di Agustus 2023 ini okupansi hotel kembali turun di angka 40-55 persen.

Baca juga: Kesaksian Warga Soal Penemuan Dugaan Tengkorak di Proyek Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta

"Juni paling bagus 75-80 persen lah, Juli turun 50-60 persen, Agustus ini jadi 40-55 persen per reservasi hari ini," kata Deddy, Senin (7/8/2023).

Penyebab penurunan itu, kata Deddy, disebabkan sejumlah faktor.

Yakni kedatangan wisatawan asing yang belum optimal serta masa libur sekolah yang telah berakhir.

Sementara dugaan lainnya adalah kondisi darurat sampah di Jogja imbas dari penutupan TPA Piyungan.

Kondisi ini menyebabkan sampah menumpuk di sejumlah lokasi hingga titik strategis yang kerap dilalui wisatawan.

"Saat ini Agustus saja drop kok tapi saya tidak bisa menyimpulkan sampah jadi penyebab, tapi saat Agustus ini reservasi itu sudah turun," jelasnya.

Deddy pun berharap agar pemerintah setempat dapat segera menangani masalah sampah di DIY. Jika tidak, Deddy khawatir kondisi ini akan mencoreng citra pariwisata DIY sehingga dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.

"Kita mohon permasalahan ini bisa direspon dengan cepat, karena sampah itu di pinggir-pinggir jalan itu juga mengganggu terhadap branding destinasi wisata ini," jelasnya. (tro)