Aktivitas Gunung Merapi, Senin 7 Agustus 2023: Ada 9 Kali Guguran Lava Pijar ke Kali Bebeng

Gunung Merapi tercatat mengeluarkan 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 Km ke arah barat daya, Senin (7/8/2023)

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi tercatat mengeluarkan 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 Km ke arah barat daya atau Kali Bebeng, Senin (7/8/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mulai pukul 00:00-06:00 WIB.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan secara meteorologi, cuaca berawan.

Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 15.2-18 °C, kelembaban udara 75-94.5 persen dan tekanan udara 874.7-918.5 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah. Terdengar empat kali suara dengan intensitas kecil hingga sedang dari Pos Babadan,” bebernya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 34 kali dengan amplitudo 3-15 mm, berdurasi 23.92-148.92 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak tiga kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.3-0.4 detik berdurasi 6.32-7.2 detik.

Tektonik jauh terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 13 mm, S-P 28.12 detik berdurasi 165.56 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved