Kepala BMKG: Ada Peningkatan Aktifitas Kegempaan Sesar Opak, Ini Imbauannya
Masyarakat harus dilatih soal mitigasi kebencanaan secara terus menerus untuk meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Keberadaan Sesar Opak di wilayah DIY harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat dan stakeholder terkait karena bisa memicu terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Sesar yang memiliki magnitudo tertarget M 6,6 dan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M 8,7 di selatan Jawa ini masih terus aktif dan bisa memicu terjadinya tsunami 8-10 meter di pesisir selatan Jawa.
Sebagai antisipasinya, BMKG pun meminta mitigasi bencana terus dilakukan.
Masyarakat pun harus terus menerus diberikan pelatihan tanggap bencana, terutama terkait dengan gempa bumi dan tsunami.
"Tidak boleh berhenti upaya mitigasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir karena ancaman tsunami juga menghantui selain gempa bumi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut Dwikorita, ancaman tsunami setinggi 10 meter di pesisir selatan DIY ini harus benar-benar diwaspadai.
Masyarakat harus dilatih soal mitigasi kebencanaan secara terus menerus untuk meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan.
Baca juga: 19 Negara Ikut Simulasi Penanganan Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Bantul
"Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya, sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif," ucap dia.
Sesar Opak sendiri menurut Dwikorita sudah berkali-kali memicu terjadinya gempa bumi di wilayah DIY.
Salah satu yang terparah terjadi pada 27 Mei 2006 yang menewaskan 6.234 orang.
Kemudian gempa dengan Magnitudo 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu.
Sesar ini memiliki jalur patahan yang cukup panjang, yakni 45 kilometer di sepanjang aliran Sungai Opak.
Sungai Opak sendiri berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, DIY.
Beberapa waktu terakhir, menurut Dwikorita mulai terjadi gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat Sesar Opak.
Salah satunya adalah gempa dengan Magnitudo 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu.
| BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Senin 27 Oktober 2025 |
|
|---|
| BMKG Prediksi Puncak Hujan Januari 2026, BPBD Ajukan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Sabtu 25 Oktober 2025 |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Jumat 24 Oktober 2025, BMKG Tetapkan Jabar Awas Cuaca Ekstrem |
|
|---|
| BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Jumat 24 Oktober 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.