Papua Dilanda Kelaparan

Kekeringan dan Kelaparan Melanda 2 Distrik di Papua, KKB Persulit Suplai Bantuan

Bencana kekeringan melanda dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Akibatnya, warga di Distrik Agandugume dan Lambewi kelaparan

|
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
(PUSPEN TNI/TRIBUNNEWS)
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., mengirimkan bantuan kemanusiaan akibat bencana kelaparan/kekeringan di 2 (dua) Distrik Kabupaten Puncak - Papua Tengah berupa sembako. melalui Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta timur. Senin, (24/7/2023). Bantuan logistik dari Panglima TNI itu dikirim bersama bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggunakan Pesawat Hercules TNI AU A-1327. 

Dia mengungkapkan, terkait musim kemarau ini, pihaknya telah menginformasikan ke pemerintah sejak Maret 2023.Dengan tujuan agar pemerintah setempat bisa mengantisipasi dampak dari terjadinya kekeringan.

"Hasil pantauan, sejak Juni 2023 musim kemarau sudah melanda daerah terdampak. Kami telah mengeluarkan surat pemberitahuan terkait kondisi kemarau ke Pemda yang terdampak sejak Maret," katanya.

Untuk menjangkau kedua distrik tersebut, harus berjalan kaki dari Distrik Sinak serta menggunakan pesawat terbang. Hanya saja, untuk mendapatkan layanan penerbangan ke dua distrik tersebut sangat sulit. Lantaran faktor ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dua distrik itu masuk dalam kawasan pelintasan KKB. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakiri mengatakan, salah satu cara agar bantuan bisa diterima adalah dengan memobilisasi warga di lokasi bencana menuju Distrik Sinak dengan jalan kaki.

"Kita mobilisasi masyarakat ini datang ke Sinak untuk bisa mengambil bahan pokok," kata dia di Jayapura. Namun tetap ada risiko KKB menyusup diantara mereka. "Saya harap (masyarakat) juga memfilter supaya pada saat mengambil bahan pokok tidak ada oknum yang memiliki kepentingan menyusup untuk mengambil bantuan bahan pokok itu," katanya.

Bantuan disebut tiba Pada Sabtu (29/7), Polda Papua mengungkapkan bahwa bantuan untuk para korban bencana kekeringan sudah mulai tersalurkan. Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo bantuan tersebut diantarkan oleh Bupati Puncak Willem Wandik dengan pesawat sewaan.

Bantuan itu yaitu 1 drum BBM, 400 kilogram bantuan makanan dari Panglima TNI, dan 200 kilogram makanan dari Pemerintah Puncak. "Bupati Puncak Wilem Wandik terbang menggunakan pesawat Reven Global Air Transport PK RVV yang take off dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Agandume," kata dia.

Benny mengungkapkan, situasi di wilayah yang belum memiliki pos keamanan tersebut kondusif ketika bantuan dikirimkan. Warga disebut turut menjaga datangnya pesawat.

"Situasi keamanan di Distrik Agandume sangat aman dan untuk ke depannya pesawat selain Reven diharapkan bisa mendarat di bandara tersebut," katanya.

Secara terpisah di Jakarta, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan sudah mengecek kasus kelaparan yang menyebabkan enam orang meninggal di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Pihaknya telah mencari tahu penyebab kalapran tersebut terjadi.

"Saya dua hari terakhir ini ngecek banget apa itu kelaparan membuat dia meninggal," kata SYL.

Pasalnya kata SYL, yang namanya kelaparan harus bersifat masif. Sementara yang terjadi di Papua Tengah hanya satu keluarga saja. "Kok kalau meninggal kelaparan kok cuma satu keluarga? Jadi kelaparan itu bersifat masif," katanya.

Berdasarkan laporan dari sekretaris Daerah dan Kepala Dinas setempat, enam orang tersebut meninggal disebabkan karena diare. Mereka muntah hingga 20 kali sehingga menyebabkan dehidrasi. "Diare. Hari pertama dia muntah, siangnya 20 kali. 10 sampai 20 Kali. Malamnya dia diare, dehidrasi. Itu yang saya tahu," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajarannya untuk menangani kelaparan yang terjadi di Papua Tengah. Sebanyak enam warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah meninggal dunia akibat kelaparan.

"Saya sudah perintahkan kepada Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB dan juga di daerah, di Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya," kata Jokowi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved