Papua Dilanda Kelaparan

Kekeringan dan Kelaparan Melanda 2 Distrik di Papua, KKB Persulit Suplai Bantuan

Bencana kekeringan melanda dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Akibatnya, warga di Distrik Agandugume dan Lambewi kelaparan

|
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
(PUSPEN TNI/TRIBUNNEWS)
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., mengirimkan bantuan kemanusiaan akibat bencana kelaparan/kekeringan di 2 (dua) Distrik Kabupaten Puncak - Papua Tengah berupa sembako. melalui Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta timur. Senin, (24/7/2023). Bantuan logistik dari Panglima TNI itu dikirim bersama bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggunakan Pesawat Hercules TNI AU A-1327. 

TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Bencana kekeringan melanda dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Akibatnya, warga di Distrik Agandugume dan Lambewi kelaparan.

Bahkan, enam warga dilaporkan meninggal dunia. Satu di antaranya anak-anak. Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan sebelum meninggal dunia, para korban mengalami lemas, diare, panas dalam dan sakit kepala.

"Enam warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan ini dan juga kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Bupati Puncak Willem Wandik dalam keterangan tertulisnya, Rabu(2/8).

Menurut data Kementerian Sosial, warga yang mengalami dampak kekeringan berjumlah 7.500 jiwa. Mereka mengalami kelaparan lantaran gagal panen.

"Warga yang terdampak gagal panen di dua distrik itu berjumlah 7.500 jiwa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial (Kemensos) Adrianus Alla.

Penyebab bencana kekeringan di dua distrik itu, disebut sebagai dampak Badai El Nino sejak awal Juni 2023. "Tanaman warga berupa umbi menjadi layu dan busuk akibat dampak dari fenomena hujan es pada awal Juni lalu. Setelah itu tidak turun hujan sehingga tanaman warga mengalami kekeringan," jelasnya.

Terkait dengan itu, pihaknya akan menyiapkan lumbung penyimpanan bahan makanan. "Jarak antara distrik butuh waktu berhari-hari untuk mengambil bahan makanan, maka di sana disiapkan lumbung untuk menyimpan barang bantuan," ujarnya.

Bencana kelaparan juga terjadi di Distrik Kuyuwage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Empat orang tewas akibat bencana tersebut. "Sebanyak 548 orang terdampak cuaca ekstrem berupa embun es yang menyebabkan perkebunan warga rusak," ujar Kepala BPBD Provinsi Papua, Willem Manderi.

Ia menambahkan, gagal panen membuat warga terancam kelaparan. BPBD sudah mengirim tim tanggap darurat ke wilayah terdampak bencana itu.

"Kami akan mengirim tim tanggap darurat untuk mengecek secara langsung laporan tersebut, yang mana atas insiden itu 4 orang warga meninggal dunia," katanya.

Willem Manderi mengatakan, sejak dua pekan terakhir warga Kuyuwage Lanny Jaya telah terdampak cuaca ekstrem, dan gagal panen. "Warga setempat mulai kelaparan. Karena perkebunan milik warga rusak parah," ujarnya.

Hingga kini Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya sudah mengirim bantuan bahan makanan bagi warga terdampak. "Sementara Pemerintah Provinsi Papua telah mengirim tim tanggap darurat hari ini," katanya.

Willem Manderi berharap, tim yang diterjunkan segera tiba di lokasi. Diketahui, menuju Distrik Kuyuwage ditempuh menggunakan transportasi udara dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama dua jam.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, bencana kekeringan di dua distrik itu akan terjadi hingga dua bulan ke depan. "Diperkirakan musim kemarau terjadi hingga September. Ini intensitas hujan rendah," kata Kepala Stasiun Klimatologi Jayapura Sulaiman di Jayapura.

Selain itu, lanjut dia, terjadi pula perubahan suhu yang drastis. "Suhu panas dan malam hari suhu udara turun hingga di bawah 10 derajat Celcius," kata dia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved