Kisah Inspiratif
Sosok Aldi Satya Mahendra Sang Juara WorldSSP Ceko Menurut Cerita Gurunya di SMAN 1 Pajangan
Remaja sekaligus pebalap asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Aldi Satya Mahendra, mampu membanggakan nama Indonesia dikancah internasio
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Remaja sekaligus pebalap asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Aldi Satya Mahendra, mampu membanggakan nama Indonesia dikancah internasional.
Pasalnya, ia berhasil meraih juara World Supersport (WorldSSP) 300 di Republik Ceko pada Minggu (30/7/2023).
Di balik kejuaraannya itu, ternyata, ia pernah menjalankan pendidikan di SMAN 1 Pajangan yang berada di Kabupaten Bantul secara singkat.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Elektabilitas Prabowo Subianto Konsisten Kalahkan Ganjar Pranowo
"Aldi itu masuk sini (menjalani pendidikan di SMAN 1 Pajangan) tidak lama. Dia masuk sekitar Juli dan langsung keluar sekitar Agustus tahun ajaran 2022/2023," tutur Guru Mata Pelajaran SMAN 1 Pajangan , Sri Mulatiningsih, kepada Tribunjogja.com di kantor SMAN 1 Pajangan, Senin (31/7/2023).
Hal itu terjadi dikarenakan padatnya jadwal latihan Aldi untuk menekuni dunia racing.
Sehingga, laki-laki kelahiran Yogyakarta, 27 Juni 2006 itu, kerap meminta izin tidak hadir menjalani pendidikan di SMAN 1 Pajangan.
"Kebetulan sekolah kami adalah sekolah reguler dan bukan sekolah kelas khusus olahraga. Jadi kami tidak punya fasilitas olahraga seperti yang ditekuni oleh Aldi," jelasnya.
"Ditambah adanya salah satu persyaratan untuk siswa naik kelas di sekolah negeri atau sekolah kami ini minimal daftar kehadiran siswa 90 persen dan maksimal izin kehadiran siswa 10 persen. Kemudian, dia keluar dari sekolah ini karena kendala-kendala fasilitas itu," imbuh Sri.
Seusai keluar dari sekolah tersebut, remaja yang dikenal ramah, baik dan pendiam itu pun langsung menjalankan pendidikan di SMK Berbudi Yogyakarta.
"Di sekolah sana kan terkenal dengan olahraganya. Jadi, dia melanjutkan pendidikan di sana," sambung Sri.
Walau Aldi belum sempat memberikan prestasi bidang akademik kepada SMAN 1 Pajangan, namun Sri tetap membanggakannya.
"Karena dia juga punya banyak prestasi di bidang non akademik. Itu juga menjadi suatu capaian yang harus diapresiasi," katanya.
Sementara itu, Guru Matematika sekaligus Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 1 Pajangan, Rina Wulandari, berujar, bahwa Aldi menjadi anak didiknya seusai lulus dari SMP Negeri 3 Pajangan.
"Jadi, Aldi masuk pada tahun lalu di kelas 10. Sama seperti anak didik lainnya, Aldi masuk melalui jalur zonasi. Karena rumahnya di dekat sekolah, maka dia menggunakan jalur zonasi radius," ucapnya.
Aktivitas Aldi selama dua bulan menempuh pendidikan di SMAN 1 Pajangan pun tidak jauh berbeda dari siswa pada umumnya.
"Aldi itu sebagai anak ya biasa. Tidak menunjukkan sesuatu yang menonjol. Anaknya (Aldi) juga pendiam dan tidak menunjukkan sikap negatif," tutup dia. (Nei)
| Melirik Peluang Bisnis Level Kaki Lima Lingkungan Kampus di Jogja |
|
|---|
| Kisah Avis Haris dan Kedai Kopi Punk Ala Rich Yogya yang Sarat Filosofi |
|
|---|
| Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2 |
|
|---|
| Kanca Taman: Buah Pikir Keresahan Perantau akan Ruang Hijau di Jogja |
|
|---|
| Kisah Sepasang Suami Istri Puluhan Tahun Jualan Carabikang di Pasar Prawirotaman Jogja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.