Kisah Dani, Tulang Punggung Keluarga Asal Gunungkidul yang Berhasil Mengejar Mimpi Jadi Polisi

Ratikem sebagai seorang ibu langsung memberikan restunya, sekaligus memberikan banyak dukungan demi mewujudkan cita-cita putranya menjadi polisi

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Ratikem menunjukkan foto Dani, putra ketiganya yang kini sedang menjalani pendidikan calon anggota Polri di SPN Selopamioro, Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dani Triyanto, asal Padukuhan Pendem, Kalurahan Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, menjadi salah satu pemuda yang berhasil mengejar mimpinya, menjadi seorang polisi.

Ratikem, ibu Dani mengungkapkan bagaimana anak ketiganya itu punya keinginan menjadi polisi.

"Dia sudah punya keinginan sejak SMP, karena sering melihat polisi yang sedang latihan," tuturnya, saat ditemui di rumahnya pada Senin (31/07/2023).

Dani mengutarakan keinginannya itu pada ibunya.

Ratikem pun langsung memberikan restunya, sekaligus memberikan banyak dukungan demi mewujudkan cita-cita putranya ini.

Dukungan itu tentunya memerlukan biaya untuk mempersiapkan Dani masuk akademi kepolisian.

Padahal, keluarganya bukan dari kalangan berada.

"Saya sehari-hari ya hanya buruh tani, sedangkan ayahnya (Madiutomo) sudah meninggal dunia," ungkap Ratikem.

Sejak ayahnya meninggal pun, Dani sudah menjadi tulang punggung keluarga.

Sebab kini ia hanya tinggal berdua dengan ibunya, sementara kakak tertuanya sudah berkeluarga.

Setiap harinya, sebelum dan sesudah aktivitas sekolah, Dani akan mengurus ternak milik keluarga.

Mulai dari membersihkan kandang hingga mencari rumput untuk pakannya.

Namun ia tetap berusaha menyediakan waktu untuk latihan fisik agar bisa diterima di kepolisian.

Pelajaran olahraga di sekolah ia maksimalkan, latihan fisik rutin pun dilakukan pula di rumah.

"Dani biasanya olahraga di sini, sambil angkat beban pakai tas yang diisi batu dan botol berisi pasir," kata Ratikem sambil menunjukkan bagian dapur tempat putranya biasa latihan.

Ratikem juga merelakan uang untuk membeli segala yang dibutuhkan Dani. Bahkan sampai meminjam uang ke Dukuh Pendem.

Uang itu digunakan sebagai pegangan selama Dani mengikuti proses seleksi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro. Lantaran tak ada kendaraan, ia biasanya akan menumpang teman atau kakaknya.

Perjuangan keras Dani disertai dukungan dan doa Ratikem pun tak sia-sia.

Ia dinyatakan lolos menjadi Bintara dan kini sedang menjalani pendidikan di SPN Selopamioro.

Ratikem hingga kini pun sangat bersyukur dan bangga karena cita-cita putranya tercapai.

Terselip doa untuk putra bungsunya itu agar proses pendidikannya lancar hingga resmi diangkat menjadi polisi.

"Saya minta dia tetap rendah hati, harus jadi contoh yang baik buat anak-anak lain yang juga memiliki cita-cita serupa," ujarnya.

Saryanto, Dukuh Pendem, menyebut Dani sebagai anak yang memiliki keinginan sangat kuat. Hanya saja, kondisi ekonomi belum sepenuhnya mampu mendukung.

Apalagi lulusan SMK Negeri 2 Wonosari pada 2022 lalu ini juga hanya tinggal berdua dengan ibunya. Itu sebabnya, Saryanto rela memberikan pinjaman ke Dani demi mengejar mimpinya itu.

"Anaknya juga dikenal memiliki perilaku baik dan rajin beribadah," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved