PSS Sleman

Kiper PSS Sleman Dimas Fani Firmansyah Lulus Sidang Skripsi di UGM: Pendidikan Itu Tetap Penting

Setelah berkuliah selama lima tahun sembari latihan bersama PSS Sleman, Dimas Fani berhasil mengikuti sidang skripsi pada Jumat 21 Juli 2023

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Kiper PSS Sleman Dimas Fani Firmansyah berfoto seusai menjalani sidang skripsi di UGM tempo hari. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kiper muda PSS Sleman, Dimas Fani Firmansyah, resmi merampungkan pendidikannya di Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) D4 jurusan Pembangunan Ekonomi Kewilayahan.

Setelah berkuliah selama lima tahun sembari latihan bersama PSS Sleman, Dimas Fani berhasil mengikuti sidang skripsi pada Jumat 21 Juli 2023 kemarin.

Dalam Sidang Skripsinya, Fani mempresentasikan karyanya di depan dosen penguji yang berjudul 'Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Kabupaten Kota di Jawa Barat 2017-2021.'

"Alhamdulillah akhirnya setelah lika-liku yang saya lewati berkuliah di UGM sambil latihan bersama PSS Sleman, akhirnya kemarin sidang. Saya sangat bersyukur dan sekarang tinggal revisi dan wisuda saja," kata Dimas Fani, Senin (24/7/2023).

Dimas Fani rencananya akan mengikuti prosesi wisuda pada bulan Agustus 2023 mendatang.

Ia menceritakan bagaimana perjuangannya hingga sampai pada titik saat ini.

Targetnya untuk bisa lulus tahun lalu terpaksa mundur lantaran Fani sempat terkendala saat proses penulisan skripsi.

Namun kegigihan dan dorongan orangtua membuat pemain asal Pati, Jawa Tengah itu pantang mundur untuk menyelesaikan studinya di UGM.

"Saya sampai harus kuliah lima tahun. Padahal sempat targetkan untuk selesai Desember lalu ikut wisuda Januari, tapi ternyata mundur lagi, lalu saya coba kejar bulan Juni tidak bisa juga, akhirnya di bulan Juli ini berkat bimbingan dosen dan dukungan dari teman-teman di kampus saya bisa ikut sidang tanggal 21 kemarin," beber kiper berusia 23 tahun tersebut.

Untuk mengejar sidang tanggal 21 Juli kemarin, Fani mengaku cukup menegangkan karena pendaftaran sidang tanggal 17 Juli sudah masuk gelombang kedua.

Ia berpikir jika tidak bisa sidang pada bulan Juli, praktis harus menunggu beberapa bulan lagi, dan tentu saja itu akan memakan banyak waktu.

Saat proses sidang, Fani mengaku sempat nervous di hadapan dosen penguji, terlebih dia adalah mahasiswa terakhir yang menjalani sidang hari itu.

Sekitar pukul 15.00 WIB dirinya baru bisa presentasi setelah menunggu giliran empat mahasiswa sebelumnya.

"Saya di urutan kelima, deg-degan banget, karena jadwal sidang saya terakhir, sebelumnya adik tingkat saya. Tapi setelah masuk ruangan, terus menjelaskan hasil penelitiannya Alhamdulilah berjalan lancar. Dosen penguji juga bisa diajak bercanda, jadi nggak terlalu tegang," beber Fani.

Seimbangkan Pendidikan dan Sepak Bola

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved