Mayat Diduga Korban Mutilasi di Turi

CERITA Teman Redho Tri Agustian: Pribadi Ceria dan Baik, Kepergiannya Ditangisi Banyak Orang

Cerita teman Redho Tri Agustian yang diduga menjadi korban mutilasi di Turi, Sleman. Dia orang yang ceria, baik dan suportif. Kepergiannya ditangisi

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM/Taufiq Syarifudin
Mahasiswa UMY menggelar doa bersama untuk Redho Tri Agustian diduga korban mutilasi, di depan gedung Rektorat UMY, Senin (17/7/2023) 

Ia sudah menjalin komunikasi dengan keluarganya setelah bertemu di RS Bhayangkara malam tadi.

"Kami sekarang pendampingan. Pihak keluarga sudah kami tawarkan dengan pusat konsultasi dan bantuan hukum," tegasnya.

Doa bersama ini berlangsung spontan dan merupakan bentuk solidaritas mahasiswa yang ingin datang.

Ditangisi Banyak Orang

Setiyantoro Wahyu Aditama (19), teman satu fakultas Tomi atau Redho Tri Agustian datang ke agenda doa bersama dengan perasaan setengah tidak percaya temannya dihabisi dengan cara sadis.

Pria yang dipanggil Tian itu masih punya harapan kecil bahwa korban Mutilasi bukan Tomi yang sudah dia kenal setahun lalu.

"Saya berharap kalau itu bukan Kak Tomi. Tapi kepolisian baru saja memberikan beberapa bukti, dan mengarahkan ke sana. Entah, hanya perasaan saya ingin tidak percaya itu," kata Tian saat bercerita kepada Tribun Jogja.

Tian mengaku hubungannya dengan Tomi cukup dekat. Mereka kenal ketika masa orientasi kampus.

Tomi adalah senior satu tingkat di atasnya yang bertindak sebagai pembimbing kelompok Tian dan teman-temannya.

"Kak Tomi biasanya sering kasih kabar, karena biasanya kami sering mabar (main bareng) gim Mobile Legends. Terakhir kami kontakan tanggal 5 Juli, yang saya tahu dia lagi ada kesibukan waktu itu," jelas dia.

Baca juga: Cegah Kasus Mutilasi Terulang, Lurah Triharjo: Warga Kos Harus Lapor dan Ikut Kegiatan Masyarakat

Waktu berbincang dengan Tribun Jogja, Tian duduk di samping foto Tomi dan lilin yang menyala serta bunga yang ditaburkan mahasiswa-mahasiswa.

Ia bergeming, padahal banyak yang sudah beranjak selepas doa bersama usai.

Ia mengabadikan momen itu dengan berfoto di samping foto Tomi.

Tian bilang kalau cara itu jadi pengingat untuknya suatu saat nanti, kalau Tomi adalah salah satu temannya yang berarti.

"Saya sudah dianggap seperti adiknya Kak Tomi. Teman-teman yang lain sering bilang 'tuh kakakmu'," katanya sambil mengenang.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved