Benarkah Bulan Jumadil Akhir Kalender Jawa Waktu yang Tepat untuk Menikah?

TRIBUNJOGJA.COM - Menentukan tanggal pernikahan tidaklah sembarangan. 

Primbon Jawa meyakini, ada bulan baik untuk melangsungkan pernikahan, ada juga bulan yang tidak disarankan mengadakan acara pernikahan.

Misalnya, orang Jawa dilarang menikah pada bulan Suro karena dipercaya tidak baik untuk masa depan rumah tangga pengantin. 

Nah, bagaimana dengan bulan Jumadil Akhir? Apakah Jumadil Akhir bulan yang baik untuk menikah?

Simak penjelasannya, dikutip Tribunjogja.com dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna (2021) karya R. Gunasasmita halaman 44 - 46. 

Benarkah bulan Jumadil Akhir waktu yang tepat untuk menikah?

Primbon Jawa meyakini, jika orang Jawa menikah pada bulan Jumadil Akhir, maka pernikahannya akan membawa keberuntungan.

Konon, pasangan yang menikah di bulan Jumadil Akhir akan memiliki kekayaan yang melimpah-ruah. 

Itulah mengapa bulan Jumadil Akhir adalah pilihan tepat untuk melangsungkan pernikahan.

Kendati demikian, ada catatan khusus untuk pemilihan tanggal pernikahan di bulan Jumadil Akhir.

Masih dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna, bulan Jumadil Akhir akan jadi bulan yang baik untuk menggelar pernikahan apabila dalam bulan tersebut ada hari Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon,.

Namun, jika pada bulan Jumadil Akhir tersebut tidak ada hari Selasa Kliwon, maka bulan Jumadil Akhir di tahun yang bersangkutan akan jadi bulan yang buruk untuk menggelar hajatan.

Apabila Anda sangat terpaksa harus segera menikah atau menggelar hajatan, maka hajat bisa dilaksanakan pada bulan pengganti, seperti bulan Sapar, Rabiul Awal, Jumadil Awal, ataupun bulan Syawal, yang mana pada bulan tersebut ada hari Selasa Kliwon atau hari Jumat Kliwon. 

Bulan yang dianggap baik untuk menikah menurut Primbon Jawa

Selain bulan Jumadil Akhir, ada juga bulan lain yang dianggap baik untuk menikah.