Mayat Korban Mutilasi di Turi
Motif Mahasiswa Dimutilasi Warga Asal Magelang dan Jakarta di Sleman Belum Diungkap
Pelaku yang memutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial R sudah ditangkap.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
"Jadi tidak menetap, cuma identitas masih warga Sukomulyo. Yang di sini orang tuanya (tersangka). Karena tidak tetap kami juga tidak bisa menjawab berapa lama tersangka merantau di Jogja,"paparnya.
Kepala Dusun Gatak, Arif Masrur membenarkan jika ada warganya bernama Waliyin.
Namun, dia tidak bisa memastikan apakah sosok Waliyin yang dikenalnya adalah si-pembunuh dan pemutilasi korban di Turi, Sleman, DIY beberapa waktu lalu.
"Memang ada warga kami, satu orang bernama Waliyin, itu warga Dusun Gatak RT002/RW005. Tetapi, apakah orang itu yang melakukan pembunuhan mutilasi atau tidak saya kurang tahu. Karena, belum ada konfirmasi dari keluarga sampai detik ini,"tutur dia saat didatangi di kediamannya, Minggu (16/7/2023).
Namun, saat ditunjukkan oleh Tribunjogja sebuah foto yang memuat gambar dua orang tersangka. Arif mengakui, bahwa perawakan salah seorang yang ada di foto itu memang mirip dengan Waliyin yang tak lain ialah warga dusunnya.
"Iya, ini memang mirip dia (Waliyin) yang rambutnya diwarnai. tetapi sekali lagi karena belum ada konfirmasi yang masuk ke kami, kami belum bisa memastikan lebih jauh. Sampai sekarang saya masih terkejut ,"terangnya.
Ia pun bercerita, kalau sosok Waliyin yang dikenalnya itu merupakan anak yang kalem dan tenang. Bahkan dia menilai, Waliyin tidak pernah berbuat onar di kampungnya.
Waliyin juga sosok yang ramah terhadap warga. Bahkan, sering serawung ke rumah para tetangganya.
Tinggal di Rumah Kecil
Di kampung itu, kata Kadus, Waliyin tinggal dalam satu rumah kecil bersama ibu dan saudara laki-lakinya.
Di mana, rumah itu dibagi dua menggunakan sekat, satu sisi untuk tinggal Waliyin dan Ibunya. Sedangkan sisi lain ditempati saudara laki-laki Waliyin bersama istrinya.
"Ayahnya Waliyin sudah meninggal lama, ayahnya orang sini asli. Mereka 4 bersaudara lahir di sini semua, dua laki-laki dan dua perempuan. Yang tinggal di rumah itu, tinggal Ibunya dan abangnya Waliyin (sudah berkeluarga), jadi ada dua keluarga di sana , sudah KK sendiri-sendiri,"terangnya.
Lanjut dia, Ibu kandung Waliyin sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Sedangkan, saudara laki-lakinya bekerja serabutan.
"Kalau Waliyin itu kerja ke luar-luar itu (ke luar kota). Tapi, saya tidak tahu persis kapan mulai merantau, berapa lama gitu, taunya itu merantau aja. Kalau dulu, di rumah sebelum merantau ya bantu-bantu ibunya, ya nganggur lah ya,"terangnya.
Ia mengatakan, terakhir kali bertemu dengan Waliyin sebelum puasa tahun 2022 lalu. Saat itu, Waliyin bersama ibunya datang untuk membuat sertifikat tanah.
KABAR Terbaru Kasus Mahasiswa Asal Bangka Dimutilasi di Sleman |
![]() |
---|
Petunjuk Baru Kasus Potongan Tubuh Manusia di Turi, Temuan Kepala, Kompor, Tali dan Pisau |
![]() |
---|
Temuan Kepala Manusia di Tempel, 5 Km dari Temuan Potongan Tubuh di Turi Sleman |
![]() |
---|
Mengungkap Jenis Kelamin Temuan Potongan Tubuh Manusia di Turi Sleman |
![]() |
---|
Kasus Potongan Tubuh Manusia di Turi Sleman, Pencarian di Tiga Jembatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.