Kisah Hidup Paiman Raharjo, Putra Asli Klaten yang Dilantik Presiden Jokowi Jadi Wamendes PDTT

Paiman merupakan putra asli Kabupaten Klaten yang berasal dari Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Paiman Raharjo saat ditemui di acara syawalan telat Rindu Klaten di Pabrik Gula Gondang, Jogonalan Klaten, Sabtu (27/5/2023) lalu. Paiman Raharjo resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) pada Senin (17/7/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).

Pelantikan dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).

Paiman merupakan putra asli Kabupaten Klaten yang berasal dari Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes.

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Paiman Raharjo.

Menurutnya, keberhasilan Paiman bisa menjadi tauladan dari generasi muda di Klaten.

"Ini sesuatu yang membanggakan bagi kita warga Klaten. Pak Paiman yang selama ini kita kenal, beliau sangat gigih," ujarnya saat TribunJogja.com temui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (17/7/2023).

Ia berharap, capaian itu bisa memotivasi warga lainnya terutama generasi muda asal Klaten yang sedang berjuang di bidang apa pun.

Kisah Hidup Paiman Raharjo

Paiman Raharjo (55) yang berasal dari Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kini dikenal sebagai satu dari sekian perantau asal Klaten yang sukses.

Namun, tak banyak yang tahu, jika profesor kebijakan publik itu mengawali karirnya di tanah rantau sebagai tukang sapu.

Ya, setelah lulus SMP di Klaten pada tahun 1985, Paiman memutuskan untuk pergi mengadu nasib di Ibukota Jakarta.

Meski usianya saat itu masih tergolong muda, Paiman tak gentar menghadapi kerasnya perjuangan di kota metropolitan itu.

Tiba di Jakarta, Paiman awalnya bekerja sebagai tukang sapu di Yayasan Gembala Baik.

Sembari bekerja sebagai tukang sapu, ia juga melanjutkan sekolah di STM Budhaya Jakarta dan lulus tahun 1989.

"Sekolah lagi di STM karena dorongan suster di yayasan, mereka orang-orang baik," ucap Paiman saat berbincang dengan TribunJogja.com, di sela menghadiri acara Rindu Klaten, Sabtu (28/5/2023) malam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved