Advetorial

Jaga Warga Diminta Aktif Kawal Keamanan, Wujudkan Peningkatan Pembangunan DIY

Kelompok Jaga Warga diminta aktif untuk mengawal keamanan di daerah masing-masing sebagai upaya untuk meningkatkan pembangunan di DI Yogyakarta.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Tribun Jogja
Jagongan Jaga Warga mengusung tema Arti Penting Keamanan dalam Mendukung Pembangunan Daerah yang disiarkan di kanal YouTube Tribun Jogja, Senin (17/7/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM - Kelompok Jaga Warga diminta aktif untuk mengawal keamanan di daerah masing-masing sebagai upaya untuk meningkatkan pembangunan di DI Yogyakarta.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menjelaskan, dalam proses pembangunan di daerah, ada satu syarat yang harus terpenuh, yakni situasi yang aman.

Maka, saat pemerintah membangun infrastruktur, juga pariwisata tidak ada gangguan yang mengakibatkan pembangunan terhenti.

“Apakah situasi sekarang sudah aman? Belum 100 persen. Masih ada situasi di lapangan yang membuat pembangunan tidak berjalan dengan mulus,” jelas dia dalam Jagongan Jaga Warga yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Tribun Jogja, Senin (17/7/2023).

Jagongan Jaga Warga kali ini mengusung tema Arti Penting Keamanan dalam Mendukung Pembangunan Daerah.

Dilanjut Eko, saat ini masih ada kejahatan jalanan, seperti klitih yang mengganggu ketentraman, kenyamanan dan ketenangan masyarakat dan daerah.

Apalagi, di masa penggunaan media sosial yang kencang kini, setiap orang di Indonesia bisa tahu berita-berita yang ada di Yogyakarta.

“Sehingga, seperti peristiwa Tamansiswa misalnya, itu disiarkan di seluruh penjuru dunia. Saya lihat, yang pakai gadget banyak, ada yang streaming Instagram, YouTube. Itu menimbulkan rasa tidak aman masyarakat yang menonton,” jelas dia.

Dengan begitu, pembangunan daerah erat kaitannya dengan keamanan yang ada di area itu.

Pemerintah, kata dia, juga perlu bertanggung jawab untuk menyelesaikan problematika kemiskinan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

“DIY angka kemiskinannya di angka 11,49 persen. Artinya ada 100 orang berkumpul, maka 11 orang ini tidak mampu, pengangguran juga 4 persen, gini ratio 0,39 persen. Ini angka yang perlu diperbaiki,” kata politisi PDI Perjuangan itu.

Maka, kerja keras yang dilakukan banyak pihak adalah mensejahterakan masyarakat demi terciptanya lingkungan yang aman dan pembangunan daerah yang merata.

Eko menyebut, kelompok Jaga Warga berperan penting untuk menjaga keamanan warga bersama dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Panca Tertib, Satlinmas dan tokoh agama yang bersatu padu TNI-Polri membantu lurah menjaga daerah masing-masing.

“Jaga Warga harus berperan di sini dan memang punya peran besar menjaga warga dan ketertiban di wilayah kita,” terangnya.

Sementara, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Satpol PP DIY, Agus Sujarwo mengungkapkan adanya Jaga Warga adalah warisan leluhur.

“Dengan adanya kearifan lokal dari leluhur kita ini, Satpol PP DIY membentuk kelompok Jaga Warga dengan regulasi Pergub Nomor 28 tahun 2021 tentang Kelompok Jaga Warga,” ucap Agus.

Ia menjelaskan, terciptanya keamanan bisa berasal dari masyarakat, dilakukan masyarakat dan untuk masyarakat.

“Jadi, kalau ada kejahatan jalanan, berangkat dari Jaga Warga yang berasal dari nilai luhur kita ini, kita bisa menanggulangi bersama. Kita sinergi dengan TNI Polri menciptakan keamanan dan ketertiban,” ungkapnya.

Kapasitas kelompok Jaga Warga, menurut dia, bakal dikembangkan dan diberi fasilitas sesuai dengan kemampuan daerah, seperti alat komunikasi dan rompi identitas.

Sedangkan, tokoh masyarakat, Totok Hedi Santoso menambahkan, kelompok Jaga Warga memiliki pendekatan yang berbeda dari instansi lain.

“Pendekatan kita hari ini, sesuai dengan nilai budaya yang luhur, lebih kultural. Rasa familiar dan tidak menekan dari kelompok Jaga Warga ini harus dioptimalkan. Jadi, masyarakat tidak merasa terganggu juga,” kata Totok. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved