Mayat Diduga Korban Mutilasi di Turi

Cerita Keluarga Mahasiswa yang Diduga Jadi Korban Mutilasi Turi Sleman, Ibu Nangis Tak Terbendung

Muncul dugaan korban mutilasi adalah mahasiswa kampus di DIY. Berinisial R, dia adalah warga Pangkalpinang. Sang ibu pun menangis mengetahui berita it

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
Dok Tribunjogja/IST
Potongan Tubuh - Petugas menemukan lagi potongan tubuh berupa kepala manusia di wilayah Tempel. Sebelumnya polisi melakukan penelusuran di sejumlah wilayah. 

TRIBUNJOGJA.COM - Seorang mahasiswa kampus swasta di DI Yogyakarta berinisial R diduga menjadi korban mutilasi di Turi, Sleman.

Awalnya, kasus mutilasi ini terkuak setelah adanya penemuan potongan kaki dan tangan di Sungai Bedog, Rabu (12/7/2023) malam.


Kemudian, pencarian potongan tubuh pun terus berlanjut hingga polisi menyatakan sudah meringkus dua pelaku pembunuhan disertai mutilasi, Sabtu (15/7/2023) malam.

Tabir misteri korban mutilasi di Turi, Sleman akhirnya mulai tersibak.

Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan korban merupakan mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di DIY berinisial R. 

"Haslinya tim menemukan identitas korban, identitas korban tersebut atas nama inisial R. Yang bersangkutan adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta," katanya saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/07/2023). 

Korban merupakan mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Baca juga: CERITA Pak RT dan Teman Kos Terduga Pelaku Mutilasi di Turi Sleman, Tak Pernah Kumpul dengan Warga

Baca juga: Siapa Korban Mutilasi Turi Sleman? Ternyata Mahasiswa Kampus Swasta di Yogyakarta Asal Pangkalpinang

Mengutip Bangkapos.com, keluarga R di Pangkalpinang sudah mengetahui berita tentang kasus mutilasi tersebut.

Tangis Yana, ibu dari R pecah dan tak terbendung lagi, setelah mendengar kabar anak bungsunya tersebut diduga menjadi korban pembunuhan, Minggu (16/7/2023).

Yana, ditemui di rumahnya, masih tampak lemas dan belum bisa diajak berbicara.

Selain itu, pihak keluarga belum bersedia bangkapos.com untuk mendokumentasikan kondisi di rumah orang tua korban.

Majid, perwakilan keluarga, belum bisa memastikan terkait dugaan kasus pembunuhan tersebut. 

"Kalau dari kita pihak keluarga belum bisa memastikan, itulah benar keluarga kami atau bukan. Soalnya kami juga belum menerima kepastian itu, jadi belum bisa memastikan itu keluarga kami atau bukan," ungkap Majid.

Ia kemudian menceritakan terakhir kali berkomunikasi dengan R. R adalah keponakan dari Majid.

"Kalau gak salah hari Selasa itu masih komunikasi ngobrol biasa sama ibunya. Tidak ada membahas yang spesifik hanya obrolan antara ibu dan anak saja," ujar Majid.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved