Kasus Antraks di Gunungkidul

Disdag Gunungkidul Pastikan Tak Ada Penutupan Pasar Hewan karena Antraks

Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul memastikan tidak ada penutupan pasar hewan sebagai respon kasus antraks. Semua pasar hewan masih beraktivitas

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
Sapi yang baru diturunkan dari truk di Pasar Hewan Siyono Harjo, Playen, Gunungkidul beberapa waktu lalu. Disdag Gunungkidul pastikan tak ada penutupan pasar hewan karena antraks. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul memastikan tidak ada penutupan pasar hewan sebagai respon kasus antraks.

Semua pasar hewan masih beraktivitas seperti biasa.

Kepala Disdag Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan keputusan itu diambil lantaran belum ada instruksi resmi untuk penutupan.

Baca juga: Polisi Dalami Identitas Pemilik Potongan Kaki Tangan yang Ditemukan di TuriĀ 

"Jadi semua pasar hewan di Gunungkidul tetap buka seperti biasa," jelas Kelik, Jumat (14/07/2023).

Aktivitas pasar hewan di Gunungkidul dibuka sesuai hari pasarannya.

Seperti Pasar Hewan Siyono Harjo Playen setiap Wage dan Pasar Hewan Munggi Semanu setiap Kliwon.

Meski demikian, Kelik mengatakan ada pengetatan pergerakan di semua pasar hewan. Terutama untuk akses masuk dan keluar hewan ternak.

"Semua ternak yang ada di pasar wajib melalui pemeriksaan kesehatan oleh petugas," katanya.

Kelik tak menampik ada penurunan daya jual-beli di semua pasar hewan.

Namun ia menilai penurunan itu belum tentu disebabkan oleh kasus antraks.

Menurutnya, penurunan biasa terjadi usai Iduladha.

Kasus antraks sendiri terjadi sebelum Iduladha, namun baru diungkapkan sebulan berikutnya.

"Jadi belum bisa dipastikan apa penyebab penurunannya," ujar Kelik.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari sebelumnya juga menyatakan tidak ada penutupan pasar hewan.

Namun pihaknya menerjunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan intensif di seluruh pasar hewan.

Semua ternak yang masuk pun wajib melakukan disinfeksi.

"Pengawasan ketat kami lakukan sejak pintu masuk hingga penurunan hewan ternak ke pasar," kata Wibawanti. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved